Karang Bolong menghadap Darat |
Sahabat
Petir Fenomenal, kali ini sesuai judulnya saya akan share tentang cerita mistis
sekitar Pantai Karang Bolong. Tetapi sebelum pada fokus yang akan dibicarakan,
saya ingin terlebih dahulu sedikit mengenalkan apa dan di mana Karang Bolong
ini, karena ada pepatah mengatakan “tak kenal, maka tak sayang”. Cerita mistis
yang akan saya sampaikan nanti adalah cerita nyata, bukan cerita dari mulut ke
mulut yang berlangsung sejak dahulu kala.
Pantai Karang Bolong berlokasi
sekira 50 km dari Kota Serang. Apabila Anda mengendarai mobil atau motor,
pantai ini berada di sisi kanan Jalan Raya Anyer dengan jalur menuju Pantai
Carita dari Jakarta.
Awalnya pantai ini dikenal
dengan nama Pantai Karang Suraga, nama yang diambil dari seorang yang berlilmu
tinggi yang bertapa di pantai ini sampai akhir hayatnya, nama orang yang
bertapa tersebut adalah Suryadilaga. Seiring perkembangannya, pantai ini
berubah nama menjadi Pantai Karang Bolong karena memiliki tebing karang besar
di pantai yang bentuknya berlubang di tengah. Satu ujung karangnya berada di
tepi pantai sementara yang lain menghadap ke laut lepas. Ada yang berpendapat
bahwa batu karang tersebut berlubang akibat dari letusan Gunung Krakatau tahun
1883. Namun sebenarnya hingga saat ini akibat persisnya karang bolong ini belum
diketahui secara pasti.
Karang Bolong menghadap laut lepas |
Pantai Karang Bolong juga
terbilang tujuan wisata yang ekonomis sehingga pantai ini menjadi idola
wisatawan-wisatawan Nusantara dan mancanegara. Saya sendiri sudah sering
mengunjungi Pantai ini selalu melihat ada wisatawan mancanegara.
Bagi
Anda yang ingin bermalam untuk menikmati keindahan pantai ini lebih lama, maka
dapat menginap di hotel dan cottage yang tersedia di sekitar pantai. Harganya
bervariasi dari yang murah sampai dengan yang mahal.
Selain
hotel dan cottage, tersedia juga penginapan berupa villa dengan tarif antara
Rp. 500.000,- sampai Rp. 800.000,- per malam tanpa makan.
Untuk
Menuju Pantai Karang Bolong ini dapat ditempuh dengan jalur rute : Jalan
Tol Jakarta Merak – Cilegon Barat – Anyer – Karang Bolong.
Dari
Jakarta, Karang Bolong hanya berjarak 140 km atau 50 km dari Kota Serang.
Karang bolong bisa ditempuh kendaraan pribadi atau angkutan umum.
Bagi
yang mengendarai kendaraan pribadi, dari Jakarta dapat langsung keluar melalui
Pintu Tol Cilegon Timur, lalu ke arah selatan menyusuri Jalan Raya Anyer.
Lokasi Pantai Karang Bolong tepatnya di Jl. Raya Karang Bolong Km 35 Anyer Lor
Serang – Banten. Bagi yang belum mengenal lokasi Pantai Karang Bolong tetapi
lebih mengenal Hotel Bintang 5 Marbella, akan lebih mudah mencarinya karena
dekat dari situ.
Harga tiket masuk Rp5.000 per orang atau Rp250.000 per bus (bus
kapasitas 60 penumpang).
Anda yang membawa kendaraan pribadi dapat memarkir kendaraan langsung di dalam
areal kawasan ini.
Di
Pantai Karang Bolong ini aktivitas menarik dapat Anda lakukan di sekitar pantai
ini. Berpiknik di tepi pantai ini layak untuk dicoba karena akan membuat Anda
betah berlama-lama. Menyaksikan keindahan laut dan deburan ombak yang
menghantam batu karang beralaskan tikar akan menjadi pengalaman yang istimewa.
Terutama bagi Anda yang mendambakan ketenangan dari hiruk pikuk aktivitas
perkotaan. Untuk lebih menambah keistimewaan berpiknik di pinggir pantai,
bawahlah makanan, minuman dan buku kesayangan Anda untuk menemani. Sebuah
pemutar MP3 bisa juga menjadi pelengkap waktu santai Anda di tempat ini.
Tersedia juga sewaan perahu motor atau banana boat serta tracking menuju
ke puncak karang.
Segitu
saja dulu perkenalan tentang Pantainya, karena terlalu banyak yang bisa
digambarkan. Anda juga dapat menyaksikan anak Gunung Krakatau dari Puncak
Karang. Daerah sekitar Karang Bolongnya ini sering dijadikan tempat shoting
film/sinetron.
Cerita Mistis
Kami menunggui 50 m di belakang tanda panah |
Itulah
cerita tentang apa dan di mana Pantai Karang Bolong. Saya rasa cukup untuk Anda
bayangkan bagi Anda yang belum pernah mengunjunginya. Setiap Pantai tentunya
masing-masing memiliki keindahan dan keunikannya sendiri. Misalnya, Karang
Bolong berbeda dengan Pantai Parang Tritis. Di Karang Bolong tidak ada Delman
(ditarik seekor kuda) karena bentuk pantainya tidak seperti Parang Tritis yang
mirip dengan gurun pasir yang luas dengan pemandangan batas-batas tebing.
Keunikan
Pantai Karang Bolong sedikitnya sudah digambarkan di atas. Dikatakan unik,
karena memang terdapat karang yang bolong dengan satu muka menghadap laut lepas
dan satunya lagi menghadap darat (pintu karang – dekat dengan tempat parkir bus).
Keunikan
yang ada di Pantai ini sebenarnya belum tentu semua diketahui oleh pengunjung,
jika pengunjung tidak banyak menjelajahi sekitarnya. Dan memang tidak semua bisa
dijelajahi dengan jalan kaki, kalau kebetulan air laut di pantai sedang pasang.
Contohnya, goa kecil yang terdapat di samping Karang Bolong. Gundukan batu yang
terlihat hitam di malam hari ini, sebenarnya berbentuk lubang semacam goa
kurang lebih dalamnya 3 meter dari permukaan pintu masuk. Dan dalam keadaan
tertentu bisa terendam air laut sampai mencapai lubang gua.
Nah,
di lubang gua inilah terdapat cerita mistis.
Dari
mana saya tahu tentang ini? Apakah semua orang di Banten semua mengetahui?
Tidak semua orang tahu tentang itu. Dan saya tahu tentang itu dari perjalanan
saya sendiri. Baru ingat dan saya tulis !
Pada
tahun 2011, saya ada kegiatan di Hotel Marbella selama 5 hari. Kamar tempat
saya menginap di kamar lantai 5 nomor sekian (di sini juga terjadi cerita horor).
Pada malam jumat, saya ditelepon teman yang berada di kampung minta menemani
dia pergi ke Karang Bolong. Saya keluar dari hotel menuju jalan raya dan dia
sudah menjemput di situ membawa mobil pribadi. Tidak banyak bicara kami
berangkat menuju suatu tempat. Ternyata masuk ke areal Pantai Karang Bolong,
jika berdiri di pintu masuk Karang Bolong posisi jam 2 dari mulut Karang Bolong
(200 meteran dari situ).
Mobil
diparkir tepat di depan sebuah villa yang ternyata itu tempat tinggal karyawan penjaga/pelayan
villa. Kesitulah kami masuk dan disambut baik oleh tuan rumah yang sudah
berumur setengah tua. Tidak ada obrolan yang ditutup-tutupi dari pendengaran
saya. Semua dapat saya dengar dengan jelas. Dari sinilah saya tahu persisi apa
maksud teman saya tadi.
Ternyata
lubang gua kecil yang diceritakan di atas, tempat memanggil jin (bertapa, atau
entah apalah namanya). Saya katakan sajalah jin, dan jin ini ada namanya (saya
lupa). Jin ini bisa dipanggil dengan melalui wiridan. Pelaku masuk membawa
berbagai persyaratan (antara lain membawa madat). Oh, ya, sebut saja sesajen !
Waktu melakukan wiridan dimulai jam 12 malam sampai menjelang waktu adzan
subuh.
Untuk
keperluan apa sih, memanggil jin ini? Menurut cerita kuncen, yang sekaligus
penjaga villa tadi, jin ini bisa dipanggil untuk dimintai apa saja yang kita
minta dalam bentuk kekayaan : uang, emas, atau intan berlian. Jika wiridan
(wiridannya saya tidak tahu), dikabulkan, maka jin itu datang dengan penampilan
seperti kyai, berjubah hitam atau serba putih. Ketika jin hadir menjumpai
pemanggil, jin akan mengucapkan salam “assalamu’alaikum”. Dan, situlah antara
pemanggil dan jin bisa berkomunikasi. Pemanggil disarankan hanya menyampaikan
permintaan saja kepada jin. Jika ingin diberi uang, tinggal katakan berapa
milyar yang diminta, walaupun belum tentu diberinya uang – bisa jadi minta uang
diberi intan.
Bagi
yang berhasil diberi uang, syarat selanjutnya adalah uang harus dibersihkan
dulu dengan dibayarkan zakatnya sebelum digunakan. Uang diutamakan untuk
membayar hutang dan tidak boleh digunakan untuk hal yang haram (uang akan
hilang jika dilanggar).
Itulah
yang dilakukan oleh teman saya tadi. Dari habis magrib sampai subuh kami
bertiga tidak tidur. Yang masuk gua hanya peminta, kami hanya menunggu di luar
di kegelapan malam dan deburan ombak tanpa henti. Syarat bagi pemanggil selama
wiridan tidak boleh mengantuk sedikitpun (maksudnya tidak boleh sampai mata
tertidur sekejap pun).
Alhasil,…….gagal
! Jin samapi terdengar suara adzan tak kunjung datang. Kami pulang ke Villa
lagi. Ngopi dan makan makanan sisa semalam menunggu sebelum jam 12.
Sepanjang
waktu menunggu jam 12, saya terus mewawancarai Bapak Kuncen tadi. Saya termasuk
orang yang suka penasaran dan ingin tahu lebih dalam kalau yang namanya
cerita-cerita mistik seperti itu. Menurut Kuncen, yang berhasil belum pernah
ada. Belum pernah ada yang berhasil diberi uang atau intan, kecuali batu
cincin. Kegagalan sering terjadi karena pelaku mengantuk atau badannya tidak
bersih atau napsunya masih serakah. Menurutnya, banyak dari mereka yang
melakukan, bertemu dengan jin itu. Tetapi tidak ada yang diberi sesuai
permintaan, bahkan ada juga yang lari ketakutan. Dia sendiri pernah melakukan
sendiri dan diberi sebongkah intan. Saya tidak percaya begitu saja, saya minta
izin untuk melihatnya. Astaga, bener intan ! Besarnya sebesar buah nangka lonjong
yang ukuran beratnya 4 kiloan. Tapi tidak bisa dijual, karena begitu dites di
toko emas, katanya masih intan mentah. Dia belum bisa menyempurnakannya dengan
cara mistis pula.
Pembaca Petir Fenomenal, segitu saja cerita dari
saya, masih banyak ceritanya tapi cape ngetiknya, walah, kebetulan ada Pengasuh Debus Medal Suci nih nyamperin suruh nyoting penampilan di Pendopo, heheh…Oh, ya, mengenai
kejadian di kamar Hotel Marbella itu ya? Itu, teman sekamar, ketika saya
tinggalkan main ke pantai ba’da shalat magrib dia sendirian tinggal di kamar
baca-baca buku. Dari luar ada yang ngetuk-ngetuk pintu sampai tiga kali, suruh
masuk tidak mau masuk. Begitu disamperin, eh, tidak ada siapa-siapa. Dia lari
pontang-panting. Ketika hal ini saya ceritakan kepada Kuncen tadi di Villa, dia
tersenyum. Ternyata Pak Kuncen tadi adalah mantan karyawan hotel Marbella
puluhan tahun yang lalu. Beliau tahu persis bahwa kamar tempat saya menginap di
lantai 5 itu adalah bekas seorang pegawai bank melakukan bunuh diri dengan
menjatuhkan diri ketika buron karena korupsi. Demikian.
makasih ceritanya :)
BalasHapusSama-sama, terima ksih atas kunjungannya.
HapusTernyata laut utara menyimpan mistery juga,,makasih buat ceritanya...:)
BalasHapusOk, sma-sama...
Hapussalam kenal kang abdi ti cirangkong wasalam
Hapus@masyuk ury
HapusSami-sami salam kenal, tatangga lembur euy..!!
cerita karang bolong sangat menarik,dan saya mulai berfikir untuk membuat tugas film dokumenter dengan cerita karang bolong !
BalasHapuskalo boleh tanya bapak tinggal dimana ! terimakasi
Terima kasih telah membaca tulisan itu.
HapusSaya tinggal di Serang Banten
Ceritanya sangat menarik
BalasHapusterima kasih
HapusTerimaksih atas infonya,menarik dan menambah wawasan
BalasHapusMakasih gan infonya,,menarij untuk di simak dan saya tidak segan berkunjung ke blog anda
BalasHapusTerima Kasih infonya,
BalasHapusOk, sama-sama, terima kasih
HapusAssalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua,
BalasHapusSengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan
Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar 750juta saya sters hamper bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu dengan kyai ronggo, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI RONGGO KUSUMO kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 3Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 3M yang saya minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada. Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi kyai ronggo kusumo di 082349356043 situsnya www.ronggo-kusumo.blogspot.com agar di berikan arahan. Toh tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sama baik, jika ingin seperti saya coba hubungi kyai ronggo kusumo pasti akan di bantu
wallah, serem jugak yah. metode pria perkasa
BalasHapus