Catatan : Tak terhitung berapa orang yang sudah mengunggah cerita ini di dunia maya. Saya tak perduli. Saya hanya ingin menepati janji saya terhadap anaku sendiri yang baru duduk di kelas 1 SD. Ini rumahku, jadi terserah saya mau dibuat apa pun syah-syah saja, heheh...! Tepatnya, dibuat tempat curhat juga gitulah. Cerita Si Pitung di bawah ini adalah hasil ketikan anak saya yang duduk di kelas 1 SD. Dia baru pertama kali belajar ngetik di leptop. Dia sendiri, minta mau belajar ngetik sambil membawa buku kumpulan cerita nusantara. Dan minta juga agar dimuat di blog ini. Sangat sayang sekali apabila file itu saya buang begitu saja, sementara dia ngetik waktunya lebih dari seminggu. Maka dari itu, judulnya saya ganti “Dibuang Sayang”. Tanpa pengeditan sedikit pun.
Dibuang Sayang . Rakyat betawi sedang resah karena kompeni semakin semena-mena terhadap rakyat.kompeni suka memaksa penduduk untuk menjual tanahnya pada mereka.tetapi rakyat tidak mau memberikannya,harga yang kompeni tawarkan sangat murah.tetapi belanda sukka main paksa. Kalau rakyat tidak mau menjualnya, maka mereka akan memintanya dengan paksa .opas, serdadu kompeni, dan centeng akan turun tangan.kalian tahu centeng, bukan? orang-orang seluruhan yang akan menakut-nakuti rakyat agar mereka mau melepaskan tanahnya.mereka adalah orang-orang yang menyeramkan, yang akan membuat rakyat menyerahkan tanahnya, apapun caranya; yang pasti bukan cara-cara yang baik dan benar.Si Pitung |
Selain itu kompeni juga memungut pajak yang sangt tinggi pada para rakyat yang sudahg menderita itu.kalin tahu pajak? Uang yang ditarik pemerintah atas kepemilikan suatu barang, itulah pajak. Semua dipajak oleh kompeni, bahkan mau menyeberang jembatan pun harus membayar pajak.
Rakyat sangat resah dengan semua kesewenang-wenangan itu. Dalam keadaan seperti itu si pitung lahir.si pitung anak yang baik dan berbakti pada ayah dan ibunya, pak miun dan bu pinah. Dia tidak pernah membantah sedikit pun pada mereka. Apa pun kata orang tuanya selalu dia dengarkan dengan baik-baik dan dipatuhinya.
Si pitung juga orang yanga lim. Dia tekun blajar mengaji. Pada haji naipin dia belajar mengaji. Selain belarjar mengaji pada haji naipin, si pitung punjuga belajar ilmu lainnya. Ilmu silat dan kesaktian ! maka si pitung pun menjadi orang yang pintar mengaji sakti yang memiliki aji panca sona yang tak akan membuatnya mati selama masih menyentuh tanah.
Si pitung memiliki dua orang kawan yang sang setia. mereka adalah dji’in dan rais. Seperti si pitung, mereka pun juga rajin mengaji dan pintar bersilat, walau tidak selihai si pitung. Seperti si pitung pula, mereka juga bertubuh kecil tapi tangkas.
Mereka bertiga mejadi tiga serangkai yang tak terpisahkan seperti the thee musketeers yang hebat itu. Keadaan rakyat yang resah dan sengsara karena kompeni dan antek-anteknya telah membuat semangat membela kebenaran si pitung muncul. bersama bersama kedua temannya, si pitung kemudian perjuangan membela rakyat dengan melawan penjajah kompeni. Tidak dengan perang besar seperti pangeran
Dipenegoro yang memiliki ribuan prajurit itu, tetapi dengan gaya si pitung sendiri.
Dia bertekad akan mengambil kembali hak-hak rakyat yang telah diambil oleh kompeni dan antek-anteknya. Kalian tahu bagaimana si pitung mengambil kembali hak-hak rakyat? Mencurinya kembali dan memberikan hasil curinnya itu pada rakyat. Badan yang kecil dan pintar menyelinap membuatnya sangat lihai dalam aksinya, hingga tersiar kabar si pitung memiliki ilmu menghilang. Si pitung beraksiseperti robin hood. Dia mencuri yang kaya dan menindas dan membagikan hasil curiannya pada rakyat.
Rakyat senang dengan sepak terjang si pitung. Mereka memujanya. Mereka kemudian menjulukinya sebagai jagoan dari rawabelong. Tetapi lain halnya dengan kompeni dan antek-anteknya. Mereka sangat benci dan ketakutan dengan sepak terjang si pitung. Demang meester yang congkak itu kena batunya. Dengan kekuasaanya dia menyuruh para centengnya untuk membawa paksa aisyah kepadanya. Dia ingin memperistri aisyah yang cantik walau telah memiliki berpuluh istri. Aisyah adalah calon istri si pitung. Tentu saja si pitung muka tahu bahwa calon istrinya digelandang oleh para centeng demang meester. Padasaat perkawinan demang meester dan aisyah berlangsung, si pitung beraksi. Para
centeng dihajar si pitung dan kedua rekannya tanpa bisa membalas, begitu pun para opas kompeni yang diundang mengamankan pesta perkawinannya. Silat mereka bertiga bukan tandingan centeng demang meester dan opas kompeni.
Aisyah yang telah bersanding di pelaminan denga demang meester pun berhasil direbut kembali oleh si pitung.
Tidak hanya demang meester saja yang terkena aksi mengerikan si pitung. Para penarik pajak pun tidak merasa aman lagi. Para penarik pajak kompeni sekarang tidak bisa seenaknya lagi menarik pajak, karna rakyat akan mengadu pda si pitung. Para penari pajak pun sekarang semakin kurus karna sumber pendapatnya menipis untuk menyewa centeng-centeng melindungi keselamatan harta mereka. Sementara para tuan tanah yang loba juga menjadi kecut hatinya mendengar nama si pitung. Mereka berlomba-lomba melindungi diri dengan para centeng. Tetapi semua itu bukan halangan berarti bagi si pitung dan kawan-kawan. Para centeng bukanlah tandingan mereka.
Keadaan ini membuat pihak kompeni pusing. Para opas tidak bisa berbuat apapun menghadapi si Pitung. Dia selalu lolos dari kejaran mereka. Jagoan suruhan kompeni pun selalu kalah ilmu bersilat dari si pitung dan kawan-kawan. Rakyat sekarang telah berani melawan kompeni, dan pendapatan pajak sekarang menurun.hal ini tentunya tidak bisa terus dibiarkan.
Pada suatu hari si pitung tertangkap. dalam suatu pengepungan, peluru emas kontrolir scout van heyne berhasil melupuhkannya. Kemudia dipenjarakan di penjara Grogol. Penjaranya sempit dan gelap. Kaki si pitung di rantai, dan rantaynya pun diberi bandul besi yang sangat berat.
Tetapi berkat kesaktiannya, si pitung bisa melarikan diri. Betapa geram kompeni. Mengetahui si pitung meloloskan diri, rakyatpun merasa gembira.
Kompeni merencanakan penangkapan kembali. Tidak seperti dahuhlu saat menangkap menang pertama kalian yang harus melalui pertempuran dan perkelahian yang dahsyat, sekarang kompani menggunakan siasat lain yang sangat licik untuk menangkap si pitung.
Kompaeni kemudian mulai menangap orang-orang terdekat si pitung. Pertama adalah orang tua si pitung, pak piun, dan abangnya, si kecil yang ditangkap kompeni. Kemudian menyusul guru mengaji si pitung, haji naipin. Ketiganya kemudian disandera oleh kompeni. Haji naipin disiksa segalanya cara oleh kompeni. Untuk mengatakan kelemahan si pitung, hingga dia terpaksa mengatakan kelemahannya.
Kompeni. Yang telah metahui kelemahan si pitung sekarang besiap bertempur kembali. Pada suatu kesempatan kompani bisa memojokkan si pitung. Belanda yang tahu kelemahan si pitung kemudian melemparkan kelemahan si pitung, telur busuk, kepadanya. Si pitung hilang kesaktiannya karena telur-telur itu. Si pitung gugur dalam pertempuranitu.
Begitulah awal dan akhir dari sepak terjang si pittung. Dia adalah pahlawan betawi yang membela rakyat dari ancaman dan tindasan Kompeni dan orang-orang tamak pada zamannya.
Nice info... Izin share gan
BalasHapusSilakan, selamat ngedit dg pusing !!
BalasHapusSi Pitung..Hmmm..ingat cerita pas kecil dulu...
BalasHapus