Petir Fenomenal kali ini ingin share peribahasa Sunda hasil blogwalking. Bagi orang Tatar Sunda pepatah ini sudah tidak asing lagi, namun Petir Fenomenal yakin bahwa bagi kaum remaja Sunda sekarang ini belum tentu memahami makna di balik papatah tersebut, apalagi menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Nah, bagi pembaca yang berasal dari luar Sunda, mungkin ini dianggap bahasa planet, heheh ! Sedangkan Mbah Google agak sirik nih, Google menyediakan bahasa Jawa sedangkan bahasa Sunda dan yang lainnya tidak ada.
Paribasa atau pepatah yang sudah
diinformasikan secara lisan turun-temurun dari para leluhur (karuhun)
untuk bekal menjalani kehidupan.
- Ngeduk cikur kedah mihatur nyokel jahe kedah micarek (Trust – ngak boleh korupsi, maling, nilep, dlsb… kalo mo ngambil sesuatu harus seijin yg punya).
- Sacangreud pageuh sagolek pangkek (Commitment, menepati janji & consistent).
- Ulah lunca linci luncat mulang udar tina tali gadang, omat ulah lali tina purwadaksina (integrity harus mengikuti etika yang ada)
- Nyaur kudu diukur nyabda kudu di unggang (communication skill, berbicara harus tepat, jelas, bermakna.. tidak asbun).
- Kudu hade gogod hade tagog (Appearance harus dijaga agar punya performance yang okeh dan harus consistent dengan perilakunya –> John Robert Power melakukan training ini mereka punya Personality Training, dan lain sebagainya).
- Kudu silih asih, silih asah jeung silih asuh (harus saling mencintai, memberi nasihat dan mengayomi).
- Pondok jodo panjang baraya (siapapun walopun jodo kita tetap persaudaraan harus tetap dijaga)
- Ulah ngaliarkeun taleus ateul (jangan menyebarkan isu hoax, memfitnah, dan lain sebagainya).
- Bengkung ngariung bongok ngaronyok (team works & solidarity dalam hal menghadapi kesulitan/ problems/ masalah harus di solve bersama).
- Bobot pangayun timbang taraju (Logic, semua yang dilakukan harus penuh pertimbangan fairness, logic, common sense, dan lain sebagainya).
- Lain palid ku cikiih lain datang ku cileuncang (Vision, Mission, Goal, Directions, dlsb… kudu ada tujuan yg jelas sebelum melangkah).
- Kudu nepi memeh indit (Planning & Simulation… harus tiba sebelum berangkat, make sure semuanya di prepare dulu).
- Taraje nangeuh dulang pinande (setiap tugas harus dilaksanakan dengan baik dan benar).
- Ulah pagiri- giri calik, pagirang- girang tampian (jangan berebut kekuasaan).
- Ulah ngukur baju sasereg awak (Objektivitas, jangan melihat dari hanya kaca mata sendiri).
- Ulah nyaliksik ku buuk leutik (jangan memperalat yang lemah/ rakyat jelata)
- Ulah keok memeh dipacok (Ksatria, jangan mundur sebelum berupaya keras).
- Kudu bisa kabulu kabale (Gawul, kemana aja bisa menyesuaikan diri).
- Mun teu ngopek moal nyapek, mun teu ngakal moal ngakeul, mun teu ngarah moal ngarih (Research & Development, Ngulik, Ngoprek, segalanya harus pakai akal dan harus terus di ulik, di teliti, kalo sudah diteliti dan dijadikan sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan).
- Cai karacak ninggang batu laun laun jadi dekok (Persistent, keukeuh, semangat pantang mundur).
- Neangan luang tipapada urang (Belajar mencari pengetahuan dari pengalaman orang lain).
- Nu lain kudu dilainkeun nu enya kudu dienyakeun (speak the truth nothing but the truth).
- Kudu paheuyeuk- heuyeuk leungeun paantay-antay tangan (saling bekerjasama membangun kemitraan yang kuat).
- Ulah taluk pedah jauh tong hoream pedah anggang jauh kudu dijugjug anggang kudu diteang (maju terus pantang mundur).
- Ka cai jadi saleuwi kadarat jadi salogak (Kompak/ team work).
- dan lain sebagainya.
- Mulih kajati mulang kaasal (semuanya berasal dari Yang Maha Kuasa yang maha murbeng alam, semua orang akan kembali keasalnya).
- Dihin pinasti anyar pinanggih (semua kejadian telah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa yang selalu menjaga hukum-hukumnya).
- Melak cabe jadi cabe melak bonteng jadi bonteng, melak hade jadi hade melak goreng jadi goreng (Hukum Yang Maha Kuasa adalah selalu menjaga hukum-hukumnya, apa yang ditanam itulah yang dituai, kalau kita menanam kebaikan walaupun sekecil elektron tetep akan dibalas kebaikan pula, kalau kita menanam keburukan maka keburukan pula yg didapat…. Kira-kira apa yang sudah kita tanam selama ini sampai-sampai Indonesia nyungseb seeeeeb )? )
- Manuk hiber ku jangjangna jalma hirup ku akalna (Gunakan akal dalam melangkah, buat apa Yang Maha Kuasa menciptakan akal kalau tidak digunakan sebagaimana mestinya).
- Nimu luang tina burang (semua kejadian pasti ada hikmah/ manfaatnya apabila kita bisa menyikapinya dengan cara yang positive).
- Omat urang kudu bisa ngaji diri (kita harus bisa mengkaji diri sendiri jangan suka menyalahkan orang lain)
- Urang kudu jadi ajug ulah jadi lilin (Jangan sampai kita terbakar oleh ucapan kita, misalnya kita memberikan nasihat yagn baik kepada orang lain tapi dalam kenyataan sehari- hari kita terbakar oleh nasihat-nasihat yang kita berikan kepada yang lain tersebut, seperti layaknya lilin yang memberikan penerangan tapi ikut terbakar abis bersama api yang dihasilkan).
- dan lain sebagainya.
- Gunung teu meunang di lebur, sagara teu meunang di ruksak, buyut teu meunang di rempak (Sustainable Development ~ Gunung tidak boleh dihancurkan, laut tidak boleh dirusak dan sejarah tidak boleh dilupakan… harus serasi dengan alam.).
- Tatangkalan dileuweung teh kudu di pupusti (Pepohonan di hutan ituh harus di hormati, harus dibedakan istilah dipupusti (dihormati) dengan dipigusti (di Tuhankan) banyak yang salah arti di sini).
- Leuweung ruksak, cai beak, manusa balangsak (hutan harus dijaga, sumber air harus dimaintain kalau tidak maka manusia akan sengsara).
- dan lain sebagainya
Sumber :
.
Nilai atau makna yang terkandung dalam paribasa tersebut hanya akan menjadi sesuatu yang hampa dan kosong
tidak berarti apa-apa apabila tidak dilaksanakan. Negara- negara yang
sudah maju tentunya telah melaksanakan nilai-nilai universal
tersebut di atas dan memperoleh/menuai apa yang mereka tanam/
laksanakan.
Semoga bermanfaat.
pos pos nya sangat menarik
BalasHapusbanyak info info baru yang di share
terimakasih gan