Tiga kota dipilih menjadi kota teladan bagi kota-kota lain di Indonesia
oleh badan PBB, United Nations Human Settlements Programme. Tiga kota
pilihan UN Habitat itu adalah Banjarmasin di Kalimantan Selatan,
Pekalongan dan Solo di Jawa Tengah.
Berikut ini ulasan singkat mengenai ketiga kota tersebut:
Banjarmasin
Strategi
kota Banjarmasin adalah menjadi gerbang ekonomi Kalimantan, sebuah kota
sungai tradisional yang nyaman. "Pegawai pemerintah kota Banjarmasin
penuh dengan orang-orang muda bersemangat yang mengerti semua tentang
kotanya," kata Bruno.
Salah satu hal yang patut dicontoh dari
Banjarmasin adalah layanan air bersih untuk hampir seluruh kota. 98
persen rumah tangga di Banjarmasih sudah dilayani PDAM, persentase yang
tertinggi di Indonesia.
Sebagai kota di Kalimantan, Banjarmasin
menyadari bahwa sungai adalah identitas kota. Budaya sungai ini akan
diperkuat untuk menjadikannya sebagai aset kota dan menyatukan sungai
dalam strategi pembangunan. Apalagi, ikon terkenal Banjarmasin adalah
pasar terapung yang mengundang wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Tantangan
bagi Banjarmasin adalah mengatasi pertumbuhan penduduk kota yang
diperkirakan berlipat ganda dalam dua dekade. Kota ini dituntut untuk
terus memperbaiki layanan dasar dan kualitas hidup warganya. Dengan
penduduk yang terus meningkat, kemacetan mengancam kota ini jika tidak
segera menemukan solusi.
Pekalongan
Pekalongan punya tiga strategi utama, yakni pengembangan minapolitan,
revitalisasi kawasan pusat kota dan pengembangan ekonomi batik. "Awalnya
pemerintah kota masih bimbang menetukan mana yang lebih penting untuk
dikembangkan, Pekalongan sebagai kota minapolitan di pesisir atau kota
batik," kata Bruno.
Masalah mendasar di Pekalongan adalah
rendahnya layanan umum dasar, banyaknya penduduk berpendapatan rendah
dan pengangguran. Wilayah pemukiman di pesisir utara masih buruk dan
rentan terhadap bencana alam.
Untuk mengatasinya, Pemerintah
Pekalongan sedang fokus untuk menata daerah utara kota. Caranya, dengan
manajemen lingkungan pesisir dan pembangunan. Masyarakat berpendapatan
rendah diberi pinjaman lunak dan promosi usaha budidaya dan pengolahan
ikan.
Solo
Pemerintah Kota Solo dinilai punya
fokus yang jelas untuk mewujudkan visi kotanya, "eco cultural city".
Strategi kota ini berkaitan dengan ekologi perkotaan, penjagaan warisan
budaya, pengembangan ekonomi lokan dan pembangunan infrastruktur.
Taman-taman
direnovasi, antara lain taman Balekambang, Manahan, Kalianyar dan
Pucang Sawit. Pemerintah mengusahakan membangun taman lain untuk
meningkatkan jumlah penduduk yang tinggal dengan jarak lima menit jalan
kaki dari taman.
Bukan berarti Solo bebas masalah. Kualitas ruang
publik masih dinilai rendah, apalagi dengan rendahnya kesadaran
terhadap masalah lingkungan. Sungai masih tercemar, drainase tak terawat
sehingga banjir kerap terjadi.
Menurut UN Habitat dalam
laporannya, kebijakan pro-kemiskinan yang dilakukan di Solo meliputi
pengurangan kerentanan terhadap banjir, memperbaiki sarana infrastruktur
kawasan miskin dan menciptakan lapangan kerja. Yang paling penting
adalah melibatkan si miskin dalam dialog.
Sumber : Yahoo
Ulasan 3 Kota Teladan, Banjarmasin, Pekalongan dan Solo
Ditulis Oleh Joy Johari pada Jumat, 14 Desember 2012 | 02.15
Related articles
Diposting Oleh : Joy Johari ~ http://petir-fenomenal.blogspot.com/

Label:
Alam Sekitar,
Artikel,
Fenomena
trims info nya bosss
BalasHapus