Penyebab Meningkatnya Perokok Anak-Anak Menurut KNPT . Menanggapi Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, yang dilansir oleh merdeka.com 3 Maret 2014 tentang penyebab meningkatnya perokok pada anak-anak. Di situ dikatakan bahwa perokok anak-anak di Indonesia meningkat 17% setiap tahunnya. Peningkatan itu dianggap sangat tinggi karena sebelumnya berada pada kisaran 14-15 persen dari 61,4 juta jiwa jumlah perokok aktif adalah anak-anak. Ketua KNPT mengatakan bahwa penyebab meningkatnya perokok pada anak-anak adalah karena masih adanya iklan rokok di TV dan impor tembakau oleh Indonesia. Pernyataan itu tidak menggunakan kata “salah satu”.
Saya sangat amat meragukan dan bahkan sangat tidak setuju dengan pendapat tersebut. Karena alasan tersebut nyaris tidak ada hubungan langsung dengan animo merokok yang timbul pada anak-anak. Menjadi salah satu penyebab pun rasanya tidak. Rupanya alasan itu semata-mata sikap persuasive pada pemerintah dan perusahaan rokok untuk tidak menayangkan iklan di TV dan mengimpor tembakau. Dengan begitu apa iya, pemerintah dan perusahaan rokok percaya begitu saja? Mereka kan pintar juga.
Gambar ilustrasi dari (merdeka.com) |
Saya yakin penyebabnya bukan yang dikatakan KNPT di atas. Iklan rokok di TV nampaknya tidak begitu jadi perhatian khusus bagi mereka yang anak-anak dan remaja. Apalagi karena impor, anak-anak tidak tahu tuh, tembakau dari impor. Iklan rokok di TV tidak menayangkan model yang mengilustrasikan orang yang sedang merokok, sehingga tidak begitu menggoda bagi anak-anak untuk meniru. Jadi, pernyataan tersebut jauh dari dasar ilmiah dan penelitian. Sehingga apabila dasar tersebut akan dijadikan sebagai cara mengatasi anak-anak agar tidak merokok, tidak akan nyambung, kecuali pabrik rokoknya yang ditutup. Alasan tersebut terlalu jauh korelasinya, kalaupun ada, harus muter-muter dulu.
Di kampung saya, akhir-akhir ini terjadi peningkatan anak usia SD dan SMP merokok. Mereka dipengaruhi oleh lingkungan setempat dan pergaulan di luar sana. Dua orang keponakan saya yang duduk di bangku SMP sudah merokok sejak awal masuk SMP, bukan karena nonton iklan di TV apalagi berita impor tembakau. Jadi, kalau KNPT mau mengajak sama-sama mencegah meningkatnya usia anak-anak merokok, sejatinya bukan pada penghentian iklan rokok dan impor tembakau. Walaupun iklan sama sekali ditiadakan, saya yakin hal itu tidak berpengaruh. Saya tahu betul kondisi lingkungan di kampung-kampung saat ini. Pun, seandainya impor dikurangi, tapi produk dalam negeri tetap diproduksi untuk membuat rokok, maka itu pun tidak akan berpengaruh.
Menurut saya beberapa penyebab meningkatnya prosentasi merokok pada anak-anak antara lain adalah sebagai berikut.
Dipengaruhi oleh lingkungan. Banyaknya anak-anak yang sudah merokok akan kuat mempengaruhi mereka yang belum merokok. Bahkan mereka yang sudah terlanjur merokok suka menggoda dan sengaja mempengaruhi dengan ejekan bencong, banci, tidak gaul, dsb. Kita tahu, mereka adalah jiwa-jiwa yang masih labil sehingga mudah dipengaruhi.
Mereka yang beranjak remaja, sangat dipengaruhi oleh rasa ingin mencari identitas diri, ingin diakui dalam kelompoknya (self actualitation). Kelompok ini biasanya rasa ingin diakui eksistensinya oleh teman-temannya sangat kuat. Bahkan yang salah kaprah adalah mereka ingin terlihat maskulin di mata lawan jenisnya dengan cara merokok.
Broken home. Merokok bagi mereka adalah pelarian dari adanya kemelut dalam rumah tangga orang tuanya. Sering saya saksikan rumah tangga yang mempunyai problem karena suami selingkuh, rumah tangga menjadi tidak harmonis yang menyebabkan tiada hari tanpa bertengkar, dan akhirnya anak menjadi broken home.
Khusus yang terjadi pada anak usia SD. Selain lingkungan (environment), bisa terjadi karena anak-anak sering menyaksikan orang tuanya dan orang dewasa di sekelilingnya merokok dengan nikmatnya. Hal tersebut menyebabkan mereka melakukan mencoba-coba merokok. Dari seringnya mencoba, akhirnya ketagihan.
Demikian sih, penyebab meningkatnya perokok pada usia anak-anak menurut saya.
Hanya keluarin unek-unek, heheh…
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar, Perhatikan ketentuannya !