Ternyata banyak para wanita yang tidak tahu apa itu orgasme. Lebih memprihatinkan lagi adalah mereka banyak juga yang belum pernah mengalami orgasme selama berhubungan intim dengan suaminya, padahal sudah memiliki beberapa anak. Ini adalah kesalahan sang suami karena tidak mengetahui bahwa wanitapun mengalami yang namanya kenikmatan puncak di mana keluarnya cairan dibarengi rasa nikmat sama dengan laki-laki ketika mengeluarkan sperma pertanda orgasme sudah tercapai.
Pernyataan di atas mungkin saja diakui pula oleh Anda kalau Anda seorang perempuan. Solusinya adalah Anda harus terbuka kepada pasangan Anda, tidak perlu merasa malu. Suami akan senang ko, asalkan disampaikan dengan bahasa yang tidak dikesankan menyinggung perasaan pasangan Anda.
Lalu, apakah orgasme selalu mendatangkan kenikmatan bagi wanita? Tidak, bagi perempuan yang mengalami gangguan bagian alat reproduksi (kondisi tertentu), orgasme malah bisa dianggap kiamat. Mereka ada yang merasa sakit yang luar biasa setelah mengalami orgasme. Hal ini pernah dialami oleh isteri Penulis. Namun jangan khawatir dan panik, karena dapat diobati. Isteri Penulis sembuh setelah berobat ke dokter. Namun ternyata, Penulis menemukan satu tulisan dokter di situsnya yang menjelaskan solusi sakit setelah orgasme atau ketika akan orgasme, berikut ini.
Mayoritas wanita yang menderita disorgasmia mengatakan bahwa mereka juga memiliki kondisi-kondisi tertentu lainnya seperti kista yang terdapat dalam ovarium, dan fibroid atau endometriosis. Namun disorgasmia umum terjadi pada wanita yang berumur 40 hingga 55 tahun.
Pada beberapa kasus, para wanita merasa lebih baik, ketika mereka mengkonsumsi obat pereda rasa sakit atau Non-Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID) seperti diclofenac, ibuprofem atau bahkan aspirin. Namun, tanpa obat pun rasa sakit dan nyeri tersebut dapat diredakan dengan meletakkan botol berisi air panas di bawah perut.
Jika Anda mengalami disorgasmia, Anda disarankan untuk mengkonsumsi obat pereda rasa sakit atau NSAID selama beberapa bulan ke depan. Minum sekitar dua sampai tiga jam sebelum Anda berhubungan seksual jika memungkinkan. Jika Anda ragu-ragu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Menurut penelitian, terjadinya rasa nyeri ini juga berhubungan dengan menurunnya tingkat hormon wanita ketika mendekati masa menopause.
Untuk Anda penderita disorgasmia, jangan merasa panik dulu, penyakit ini dapat diobati. Setelah sembuh pun, Anda juga dapat kembali menikmati hubungan seksual dan orgasme yang normal. Namun, jika rasa nyeri ini terjadi berulang-ulang, segera periksakan kepada ahlinya.
Cuplikan di atas diambil dari situs dokter, nama websitenya lupa karena tulisan itu sudah lama Penulis simpan di draf dan lupa diposting (lupa bookmark).
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar, Perhatikan ketentuannya !