Apakah Tuhan Itu Benar-Benar Ada?

Mohon maaf, pembaca, kali ini saya agak mengejutkan Anda sehingga Anda terpancing ingin membaca artikel ini.

Yang terkejut tentunya yang melihat judul ini di label Alam Sekitar. Kalau yang melihatnya di label Cerita Lucu saya rasa biasa saja sebab sudah dapat ditebak isinya pasti cuma lelucon. Makanya di balik sebelum lucu, ada yang mendahului lucu....masa judul kaya gitu ada di label Alam Sekitar ! Heheh...tidak apa-apalah, justru Anda membaca judul ini gara-gara melihatnya dari situ, coba kalau di lain tempat...belum tentu Anda terpancing untuk membaca, lol ! Masih ada kok, hubungannya dengan alam sekitar !

Saya ingin cerita tentang cerita yang pernah saya dengar dari seorang doktor ketika saya mengikuti suatu penataran di Hotel Mambruk Anyer, Serang Banten awal tahun 2012 lalu. Ceritanya agak menggelitik, namun cukup menginspirasi kita dalam menghayati akan keberadaan Allah, Tuhan kita. Itung-itung kita ma'rifatullah ! Begini ceritanya:

Seorang pemuda sombong yang baru saja menyelesaikan studinya di Amrik, ketika pulang ke Indonesia langsung manggil bapaknya. Dia menyuruh bapaknya untuk mencarikan seorang ulama atau kyai yang benar-benar pintar. Datanglah bapaknya bersama Kyai, kemudian langsung dipertemukan dengan anaknya.

Pemuda  : "Yakinkah kamu mampu menjawab pertanyaanku, sementara di Amerika saja tidak ada orang yang mampu menjawabnya?"

Kyai  : Dengan santai mengomentari "Insya Allah, dengan ijin Allah saya akan bisa menjawab pertanyaan kamu. Silahkan apa yang akan kamu tanyakan!?"

Pemuda  : "Saya punya 3 pertanyaan. Kalau kamu mampu meyakinkan saya, maka saya siap akan berguru ngaji pada kamu. Pertanyaan pertama, APAKAH TUHAN ITU BENAR ADA? KALAU MEMANG ADA COBA TUNJUKKAN PADA SAYA SEKARANG.! Yang kedua, APA YANG DIMAKSUD DENGAN TAKDIR? Dan yang ketiga, SYETAN ITU DICIPTAKAN DARI API, DAN AKAN DISIKSA DI NERAKA YANG TERBUAT DARI API, MANA MUNGKIN AKAN MENYAKITKAN BAGI SYETAN SEMENTARA KEDUANYA BERASAL DARI UNSUR YANG SAMA?

Kyai  : Sambil mendekat ke depan Pemuda, tiba-tiba "Plaaaak !" Pipi pemuda itu ditampar dengan kerasnya.

Pemuda  : Meringis kesakitan, dengan wajah marah dia melotot kepada Kyai.

Kyai  : "Kenapa kamu meringis, emang sakit?

Pemuda  : "Ya, iyalah, sakit..!

Kyai  : "Masalah buat Lo? Kalau kamu merasa sakit, buktikan pada saya mana sakitnya?

Pemuda  : Ya susah dong, menunjukkannya !"

Kyai  : "Itulah jawaban pertanyaan pertama kamu. Bisa merasakan keberadaannya tapi tidak bisa menunjukkan wujudnya"

Pemuda  : "Ok, lalu apa itu takdir?"

Kyai  : Pernahkah kamu bermimpi akan ditampar saya hari ini?"

Pemuda  : "Tidak"

Kyai  : "Itulah yang dinamakan takdir"

Pemuda  : "Baiklah, saya mengerti, tapi bagaimana dengan yang ketiga, apakah Tuhan tidak berpikir sejauh itu?"

Kyai  : "Kalau tamparan saya tadi terasa sakit, menurutmu mengapa sakit?  Bukankah tangan dan pipi kamu sama-sama terbuat dari kulit? Kalau begitu, jika Allah menghendaki, segalanya bisa terjadi !"

Pemuda  : "Pak Kyai, saya mohon maaf" sambil mencium tangannya. "Saya siap sekarang juga berguru ngaji kepada Pak Kyai !"

=di-en=