Malam ini (10/10/12) banyak yang kulakukan. Habis magrib aku mengangkut air dengan cara dipikul beberapa kali untuk 30 galon. Air diambil dari pompa jetpam milik masjid Jami syech Zaini Al-arif. Jarak sumber air ke kobakan (bak) airku 150 meteran. Maklumlah, karena sekarang ini kita sedang kekurangan air karena kemarau panjang. Lumayan, agak terasa ke tulang pinggang, heheh…!
Sehabis ngangkut air, ada tetangga yang mengajak menggali tunggak pohon yang berada di sekitar lahan bangunan masjid yang akan di-hotmix. Sebentar saja melakukan ini karena napas ngos-ngosan. Langsung saja istirahat di depan rumah sambil minum kopi yang sudah diseduhkan oleh anakku dari tadi. Taruhlah sekitar 2 jam kami mengobrol dengan tetangga tadi saat istirahat. Aku berharap mata ini bisa ngantuk dan tokcer bisa tidur karena waktu sudah menunjukkan pukul 23.00. Tapi dasar insomnia, walaupun badan sedikit lelah namun tetap susah untuk tidur. Apa mau dikata, akhirnya aku buka lepi, masukkan modem dan buka website pribadi dan tak lupa buka juga akun face book. Melalui fb ini Ibu Kepala Sekolahku mengetahui bahwa aku masih melek. Beliau SMS mengingatkan bahwa besok jangan tidak masuk sekolah (maklum…kemarin aku tidak masuk).
Kubuka face book, mataku langsung tertuju pada status teman yang berbagi tautan dari Fesbukbanten News: http://www.fesbukbantennews.com/2011/12/penegakan-supremasi-hukum-di-banten-gatal-gagal-total/. Hah..!!!! Aku sebenarnya bukan terkejut, karena hal yang diberitakan boleh dikatakan menyaksikan/merasakan sendiri kebenarannya (yang kukatakan ini sebenarnya adalah bahasa hukum, bagi pelakunya pasti tidak terima dan aku bisa saja dianggap pencemaran nama baik). Tapi semua tahu bukan, korupsi itu goib !
Sebagai warga Negara yang baik , apalagi Banten adalah provinsiku, maka aku segera membaca tautan yang teman kirim tadi. Hah !!! Hah, lagi dech ! Astagfirullaaah…..! Gimana orang gak bilang “spektakuler” pada Banten ! Lah wong termasuk provinsi baru masih titah-titah belajar jalan, tapi ko, sudah meraih gelar “Juara ke-2 Provinsi terkorup di dunia, eh di Indonesia” Gelar itu disematkan oleh ICW. Lalu, nurun ke anaknya yaitu Kota Serang yang notabene Serang adalah ibu kota provinsi Banten, juga mendapat gelar Juara ketiga sebagai Kota dengan pengelolaan keuangan terburuk se-Indonesia. Nah, yang ini yang menyematkannya adalah KPK (menurut survey KPK).
Lalu apa yang harus diperbuat oleh rakyat Banten dan Warga Kota Serang? Demo? Walah, mahasiswa sajalah yang demo, sebab kalau rakyat kecil ikut-ikutan demo…sehari saja tidak cari duit….ya gak bakalan makan Mang ! Mereka tidak tahu apa-apa ! Mahasiswa saja masih tak berdaya dalam demo, paling-paling bentrok dengan polisi, apalgi rakyat kecil. Rakyat kecil itu strategisnya adalah…diberi sarimi 2 bungkus, uang 10.000, kerudung atau sajadah 1 dan sticker 1…suruh pilih si “anu” pasti dijamin nurut !
Btw apa sih, yang akan menjadi focus pembahasanku ini? Tidak tahu, pikiranku tak menentu, terlalu bejubel apa yang ada di otak ini tentang pola pikir, pola ucap dan pola tindak para pejabat penting di Banten. Begitu banyak para penjilat. Begitu banyak para oportunis. Begitu banyak orang yang mengambil bagian dari proses carut-marutnya birokrasi di Banten untuk kepentingan memperkaya diri. Tidak ada reformasi birokrasi !
Banyak sekali yang kupikirkan di otak ini. Kadangkala aku berpikir : Banten gubernurnya cewe saja masih terkorup….apalagi kalau cowok ! Haduh…nulisnya cape sampai sini dulu, sudah ngantuk……………Terima kasih dumay …aku bisa curhat kepadamu………………….bersambung…
0 komentar:
Silahkan Tinggalkan Komentar, Perhatikan ketentuannya !