Percakapan Singkatku Bersama Rano Karno . Sebulan yang lalu saya mengikuti pelatihan (diklat) tentang pembelajaran berbasis ICT di Hotel Sol Elite Marbella Anyer Kabupaten Serang. Diklat diselenggarakan oleh LPMP Banten bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten, jadi otomatis diklat ini pun berkelas provinsi. Pesertanya dari seluruh guru kelas tinggi seprovinsi Banten. Bukan hanya guru, tetapi Kepala Sekolah SD juga ikut. Diklat dibuka oleh Gubernur provinsi Banten Rano Karno.
Pemateri/widyaiswara diklat tentu saja dari orang-orang LPMP Banten, yang tentu saja dari mereka secara materi dan pengalaman bisa disebut expert. Oh, ya, ada satu orang dari pusat, beliau dari Ditjen PMPTK Kemdiknas, lebih expert.
Peserta yang begitu banyaknya, ruangan aula hotel Marbella mampu menampungnya, bahkan masih ada sekian meter luasnya yang tak terisi peserta diklat. Dan hotel ini juga pantas disebut hotel bintang 5, sebab ruangan aula yang luas dengan peserta yang begitu banyak, AC-nya tetap bikin badan menggigil, tidak seperti hotel-hotel lainnya yang pernah saya singgahi.
Ada perkataan widyaiswara yang masih terngiang-ngiang di telinga saya adalah, kalimat motivasi untuk para guru. Widyaiswara dari Ditjen itu berkata “Bapak Ibu guru, pekerjaan guru itu amat mulia, oleh karena itu guru semuanya insya Allah masuk surga”. Ruangan dipenuhi gelak tawa ketika ada seorang peserta nyeletuk: “Pak, Kepala Sekolah juga masuk surga kan?”. “Waduh, kalau kepala sekolaaahh.....(sambil meraba jidat, pandangan agak ke atas) saya ragu deh, soalnya sekarang ada dana Bos”, katanya. Sontak jawaban itu disambut dengan tawa terbahak-bahak dari peserta. Sepertinya tak satupun dari peserta yang tak ketawa, kecuali guru yang lola atau tak pernah menaruh shuudzon sedikitpun terhadap para kepala sekolah.
Jam dua belas tepat, peserta keluar untuk istirahat - isoma (istirahat, sholat dan makan). Istilah isoma yang gak universal inilah (peserta non Islam kan gak sholat) yang selalu ditunggu-tunggu oleh peserta, terutama perokok berat seperti saya. Baru nongol pintu keluar langsung nyulut rokok.
Acara isoma dimanfaatkan oleh kebanyakan peserta untuk jalan-jalan di luar pagar hotel Marbella. Tentu saja jalan-jalan dilakukan seberes makan dan sholat. Pagar yang membatasi area Marbella dan pantai ini setiap hari ramai dengan pedagang bermacam-macam dagangan. Jangan heran kalau Anda direpotkan dengan pedagang belekan ikan Pe yang gede-gede itu, mereka ngedih gigih menawarkannya tak henti-hentinya.
Saya sebagai peserta yang baru kali itu mengenal Marbella, merasa ingin menelusuri setiap selokmek-selokmek Marbella dan pantainya. Oleh karena itu, saya mungkin termasuk peserta yang nampak paling katro dan ndeso, sebab selain memandangi ombak air laut, juga sibuk memelototi yang ngambang di atasnya dengan hanya bertutupkan cangcut dan BH, siapa lagi kalau bukan bule. Aduh, dilihat iman, tak dilihat eman. Akhirnya dinikmatin sajalah, toh saya memakai kaca mata hitam.
Perjalananku menelusuri sisi pantai tak kusadari ternyata sudah jauh dari pintu masuk pantai tadi. Saya sudah sampai pada satu warung yang agak terpisah dari warung-warung yang lainnya. Agak sepi, hanya ada beberapa orang yang bertampang wibawa duduk jaraknya dari warung itu sepelemparan puntung rokok yang disentil. Kaget, bukan kepalang, ketika saya masuk ke warung tersebut hendak membeli kratingdeng, ada seseorang berkaca mata hitam mirip punya saya (warnanya aja, harganya punya saya cuma 4 ribu), duduk santai dan itu ternyata Rano Karno. Iyya, Rano Karno gubernur Banten !. Hampir tidak masuk akal Rano yang gubernur nongkrong di warung pantai yang ndilalah kondisinya semrawut itu.
“Eh, Bapak, nyantai Pak?” Tanya saya memberanikan diri menyapa sambil menyalami tanpa cium tangan. Maaf, saya tidak biasa mencium tangan pejabat, kalau mau hormat, cukup dengan sikap merendahkan badan sambil senyum kerendahan hati saja. Berbeda dengan salaman dengan Kyai atau ustadz, saya juga suka mencium tangannya karena tujuan tabaruk dan memuliakan karena ilmunya. Itu pun masih pilih-pilih, kalau ustadznya masih muda dan kelihatannya masih napsu curi-curi pandang bokong perempuan bahenol, jangan harap saya mau mencium tangannya.
Pemirsa, sebenarnya saya kagok rasanya harus menggunakan sapaan apa kepada gubernur Banten itu. Di mataku, Rano masih serasa artis sinetron si doel anak sekolahan kaya dulu. Kayaknya lebih pas kalau saya tetap memanggil Bang Rano. Tapi ya, masa begitu ya, blio kan sekarang gubernur.
“Oh, ya nih, sambil ngobrol-ngobrol ni, sama ibu warung ini. Dengan bapak siapa?” “Saya Johari Pak, peserta diklat dari Curug Kota Serang”. “Oh, silahkan duduk !”
Selanjutnya berikut ini kurang lebih percakapan singkat saya dengan Bapak Rano Karno:
Saya : “Maaf, Pak, apa Bapak sedang blusukan?”
Rano : “Oh, bisa aja kamu, gak cuma memanfaatkan waktu aja ni, tanya-tanya Ibu ini kenapa berjualan di sini, begitu. Bapak kan tadi sehabis membuka acara gak langsung pulang, ngajak teman-teman itu ke sini. Bapak ngajar di mana?”
Rupanya 4 orang yang di belakang dan samping warung itu adalah pengawal belio. Pemirsa, untung saya tadi menyapanya dengan sapaan Bapak. Ternyata Rano juga sudah terbiasa membapakan orang-orang yang dianggap anak buahnya. Persis kaya guru SD kalau sudah jadi kepala sekolah rupanya anti menyebut diri “saya” saat ngobrol dengan anak buahnya walaupun anak buahnya itu usianya di atas dia. “Ibu mau rapat dulu ya” atau “Bapak mau rapat dulu ya”. Begitu biasanya para kepala sekolah kepada bawahannya.
Saya : “Di SD Tinggar 2 Pak, Kecamatan Curug Kota Serang”
Rano : “Bagaimana tadi, apakah sudah pada materi pembelajara ICT? Ikuti dengan baik ya, cuma dua hari ini !”
Saya : “Insya Allah, Pak, saya juga suka kok dengan ICT”
Rano : “Penting ya, guru wajib bisa computer jangan TBC dan mengenal internet tuh. Apalagi sebentar lagi akan diterapkan moda daring untuk guru-guru terkait follow up hasil UKG.
Saya : “Betul, Pak, saya setuju”.
Tiba-tiba saya kebelet pengen berak, eh, pengen mengalihkan topik pembicaraan yang sedikit rada bau pulitik. Saya akhirnya memberanikan diri, biarin pikirku sok akrab. Dan memang saya terbawa arus keakraban Bang Rano (tuh, kan enakan pake Bang..). Seolah tak ada jurang pemisah, tak ada bedanya antara saya dan Mukidi.
Saya : “Maaf, Pak, bagaimana rencana Bapak tahun 2017 mendatang. Apakah Bapak masih siap memimpin Banten?” Jieleehh...gayanya pertanyaanku, kaya jurnalis aja.
Rano : “Insya Allah, kalau rakyat Banten masih mempercayai saya. Di kalangan Bapak sendiri guru-guru bagaimana masih siap dipimpin saya?”
Kelenger aku, ora selampak, pertanyaan Pak Gubernur sungguh mojokaken. Seandainya kami guru sudah gak mendukung, siapa yang berani togmol jawab tidak. Apalagi cecindul model saya. Lha saya itu orangnya paling gak bisaan kalau nyekak di hadapan yang bersangkutan, wong cewek jelek aja saya bilang cantik kalau ada temen mosting foto di fesbuk.
Saya : “Oh, jelas Pak, kami masih mendukung. Asal Bapak jangan mengikuti yang sudah-sudah ya, Pak. Heheheh...”
Rano : “Maksudnya?. Korupsi?”
Saya : “Bukan, Pak, masuk KPK maksud saya”
Rano : “Oh, ya, sama aja itu. Dijamin saya tidak akan melakukan itu. Oleh karena itu saya tidak akan mengambil wakil dari kalangan dinasti. Bukan artinya saya takut dia korupsi, tapi saya membaca bahwa rakyat Banten ini sudah kehilangan kepercayaan terhadap keluarga itu. Tentu saja hal itu akan sangat merugikan saya. Dan, ingat, saya ini masih ingat sosok si Doel Anak Sekolahan yang saya perankan dulu. Saya ingin menerapkannya dalam dunia nyata, baik sebagai pejabat maupun jadi rakyat biasa”.
Saya : “Aduh, Pak, kalau ngomong-ngomong si Doel Anak Sekolahan, saya ingat jaman dulu. Saya gak pernah ketinggalan nonton sinetron itu Pak. Sepertinya si Doel itu menjadi idola semua penontonnya. Saking senenngnya sinetron itu, saya mau saja nganterin accu tv tetangga di bawa ke tukang setrum. Maklum Pak, waktu itu di kampung saya belum ada listrik. Oh, ya Pak, ngomong-ngomong sekarang mereka di mana Pak?”
Rano : “Mereka siapa, Pak?”
Saya : “Oh, maksud saya temen-temen Bapak di sinetron itu, Pak. Sarah, Zaenab, Hans, Roy, Sabeni, Atun, Karyo, Mandra, Rohim, Bendot, William dan Engkong Ali”.
Rano : “Ooh.....itu kami namainya sebagai keluarga Doel. Mereka sebagian besar masih ada, ada beberapa yang sudah meninggal”.
Saya : “Teru....(sebelum sampai pada huruf S, klepak !!, terasa kaki saya ada yang mukul). Saya sangat terkejut dan langsung membaca: Alhamdulillahiladzi ahyana ba’da ma amattana wailaihinnusuur. Rupanya saya tadi itu mimpi, dan istri membangunkan saya karena anak-anak perlu uang jajan dan ongkos sekolah.
Wawancara dengan gubernur dalam mimpi ajaa bangga. Sy kenal dengan SBY biasa-biasa aja tuh!!!!!
BalasHapusHahahah.....SBY-nya masih multi tafsir, jangan2 tafsir Nusron Wahid yang dipake bukan MUI. Nanti jadinya SBY plesetan.
HapusSALAM KENAL SEMUA,SAYA PAK AGUS TONO DARI MALAYSIA
HapusCERITA YANG BENAR BENAR TERJADI (ASLI) BUKAN REKAYASAH!!!
TERIMA KASIH BANYAK MBAH SERO SUDAH 3 TAHUN SAYA MENDERITA DI MALAYSIA KERJAAN SAYA CUMA MENOMBAK KELAPA SAWIT PENDAPATAN TIDAK SEBERAPA SEDANKAN SEWAH KONTRAKAN RUMAH 700 RIBU PERBULAN TAPI SETELAH SAYA DAPAT NOMOR MBAH DI INTERNET SAYA COBA-COBA HUBUNGI KARNA DI MALAYSIA ADA PEMASANGAN TOGEL JADI SAYA MINTA BANTUAN ANGKA GHOIB DAN ALHAMDULILLAH ANGKA YANG DIBERIKAN MBAH SERO LANSUNG TOTO 6D BENAR-BENAR 100% TERBUKTI TEMBUS SEKALI LAGI TERIMA KASIH BANYAK MBAH SERO RENCANA MAU PULANG KE INDO BUKA USAHA INI SEMUA BERKAT BANTUAN ANGKA GHOIB MBAH SERO BAGI ANDA YANG INGIN MERUBAH NASIB SEPERTI SAYA HUBUNGI MBAH SERO
DI NOMOR (_082_370_357_999_) TERIMA KASIH
INI KISAH NYATA DARI SAYA..
kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T
Hapusdan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
berikan 4 angka ((( 1561 ))) alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
sekali lagi makasih banyak ya AKI bagi saudara yang suka main togel
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH,,DI NO Cll (((082-313-336-747)))
insya allah anda bisa seperti Saya menang togel 179
juta, wassalam.
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1"Dikejar-kejar hutang
2"Selaluh kalah dalam bermain togel
3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
Solusi yang tepat jangan anda putus asah....AKI SOLEH akan membantu
anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
butuh angka togel 2D 3D 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: AKI SOLEH DI NO: Cll (((082-313-336-747)))
angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/
angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/
angka GHOIB; malaysia
angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/
angka GHOIB; laos
Assalamu alaikum wr wb...saya agustina member MBAH SANGKIL yang berhasil,angka yang di berikan MBAH SANGKIL kemarin 4d SGP tembus 100%,syukur alhamdulillah dapat kemenangan (400.juta) terima kasih banyak MBAH SANGKIL,berkat bantuanny saya sudah bisa melunasi hutang bapak saya sama rentenir,dan bukan hanya itu MBAH saya juga sudah bangunkan rumah untuk kedua orang tua,bagi teman-teman pecinta nomor togel kalau mau menang s eperti saya lansung hubungi MBAH SANGKIL di nomor hp: 0852-1049-3757 tidak usah di ragukan lagi karna saya sudah membuktikannya adapun bantuan lainnya selain pesugihan nomor togel (1.) Pesugihan Uang Ghaib (2) Pesugihan Minyak Penarik Uang (3) Pesugihan Uang Balik (4) Pesugihan Bank Ghaib (5) Pesugihan Tuyul (6) Pelet Ampuh (7) Transfer Janin
BalasHapus