Atraksi Debus Bukan Sebuah Trik
Sahabat Pengunjung situs ini, sebelumnya saya mohon maaf. Tulisan ini saya buat dan diposting di sini semata-mata hanya untuk share info untuk para pembaca yang masih penasaran dengan kehebatan atraksi debus. Ide tulisan ini dibuat karena saya menemui tulisan di situs Perdana Akhmad seorang ustadz ahli ruqyah yang menggamblangkan bahwa semua atraksi debus itu hanya trik belaka, bukan karena kekebalan. Isi artikelnya adalah membongkar rahasia atraksi debus, yang intinya sama sekali tidak percaya bahwa debus itu melakukan atraksi kekebalan. Beliau menjelaskannya secara detil melalui semacam teori yang rasional namun tidak obyektif dengan kenyataan di lapangan. Teori itu juga tidak berdasarkan fakta percobaan yang dilakukan oleh beliau. Sehingga bagi orang yang sama-sama belum menyaksikan langsung dan atau tidak meyakini hal itu, maka mereka rame-rame membenarkannya melalui kotak komentar. Namun saya cermati, dari sekian komentator, 85% tidak sependapat dengan toeri itu.
Nah, dalam tulisan ini saya ingin menjelaskan sedikit saja tentang bagaimana yang sebenarnya atraksi debus itu. Betulkah mereka kebal, atau hanya trik?
Baiklah, saya juga akan ikut membongkarnya sebagai bahan klarifikasi atas tulisan Ustadz Perdana Akhmad di http://metafisis.wordpress.com/ sebagai berikut.
Atraksi Berupa Trik Belaka
Atraksi debus memang harus jujur diakui bahwa tidak semuanya berupa show kesaktian. Atraksi ini biasanya hanya sebagai tambahan agar penonton tidak merasa monoton (hanya kamonesan). Namun tetap harus dilakukan oleh pemain yang sudah ahlinya (tertentu) pada permainan tertentu. Adegan ini boleh tidak dipercayai, sebab secara logika pun bisa djelaskan dengan mudah. Apa sajakah yang termasuk kedalam atraksi trik (tapi juga bukan sulap)? Antara lain adalah : mengeluarkan kelelawar dari dalam mulut dan membelah kelapa muda keluar mie atau kain sal. Benarkah kelelawar dan kain sal tersebut muncul karena hasil aji-ajian? Pengen tahu? Dikasih tahu, apa jangan ya ! Pengen tahu aja, apa pengen tahu banget !? Heheh…!
Ok, akan saya kasih tahu. Tapi kalau sudah tahu, ketika suatu saat nonton pentas debus tolong Anda jangan ribut ya !
Begini : kelelawar yang keluar dari dalam mulut, itu bukan hasil proses metafisis atau bagian dari ilmu debus. Atraksi ini modalnya hanya asal bisa menyimpan sejumlah kelelawar (biasanya 2 sampai 4 ekor) di dalam mulut dalam waktu beberapa jam sebelum dikeluarkan. Dapat Anda bayangkan, keahlian apa yang harus dimiliki oleh seorang pemain yang kebagian adegan ini. Dari mana dapatnya kelelawar tersebut? Mereka sibuk dulu di rumah mencari dan menangkap kelelawar sebelum berangkat pentas. Di tempat pentas itulah nanti kelelawar-kelelawar itu dimasukkan kedalam mulut menjelang dia pentas. Nah, sekarang tentang kelapa. Anda mungkin pernah melihat atraksi debus di TV atau langsung, di situ ditampilkan atraksi belah kelapa yang di dalamnya terdapat sohun atau kain sal bertuliskan sesuatu, biasanya nama grup. Rahasianya adalah : sebelumnya kelapa dilubangi di bagian yang tertutup mahkota (pangkal tangkai) dengan paku atau kawat. Lalu satu persatu sohun dimasukkan kedalamnya, beres ! Atau mungkin Anda pernah melihat, yang keluar bukan sohun akan tetapi selembar kain. Itu juga proses memasukkannya sama dengan cara memasukkan sohun, hanya kalau kain harus dibantu dengan dorongan kawat atau paku dan lubangnya sedikit agak besar. Bahkan ada yang menggunakan cara dicokel bentuk segitiga di bagian cungap yang muda (pangkal tangkai) lalu ditutup kembali menggunakan patri paku.
Nah, itulah rahasianya yang selama ini ditutup-tutupi oleh para pemain debus. Kayaknya saya juga akan dimarahi nih kalau ketahuan buka-bukaan rahasia ini.
Karena penonton sudah terlanjur terbius dan takjub dengan adegan-adegan kekebalan sebelumnya, maka bisa saja apa pun yang dilakukan pemain debus dianggap bagian dari kesaktian. Bagi penonton yang awam mungkin seperti itu, tapi jaman sekarang orang sudah pintar-pintar, saya yakin pasti logikanya berputar sebelum menyimpulkan. Tapi ingat, mengupas sabut kelapa dengan mulut/gigi dan membelah batoknya dengan tangan, itu adalah benar, bukan bohong ! Siapapun mungkin bisa melakukannya apalagi mengupas sabut. Silahkan saja coba sendiri mengupas sabut kelapa dengan gigi Anda. Lalu coba juga membelahnya dengan bacokan tangan Anda, asal dilakukan tanpa rasa ragu-ragu dan keras. Insya Allah kelapa tersebut terbelah dua dengan sempurna dan Anda mungkin akan keleper-keleper kesakitan dan saya yakin tidak akan mau mengulanginya lagi kecuali dengan kekuatan atau latihan.
Atraksi Murni Kekebalan
Percaya atau tidak itu hak Pembaca yang budiman, karena saya hanya ingin memberikan keterangan tambahan saja terhadap tulisan Ustadz Perdana Akhmad. Ust. Perdana Akhmad berbicara dari sisi benar-tidaknya, bukan dari sisi bid’ah atau lainnya. Saya tidak akan melintas ke ranah hukum secara agamanya. Saya hanya ingin menuliskan kesaksian saja karena yang ditulis Ustadz tersebut salah semua. Padahal bukti bahwa orang tidak mempan dibacok dan sebagainya itu banyak di luar atraksi debus. Debus hanya sebagai sarana seni yang khas, dikatakan khas karena yang ditampilkannya identik dengan kekerasan dan hanya di Banten adanya. Lalu betulkah semuanya itu hanya sekedar trik? Tentunya sama sekali bukan trik. Atraksi bacok, sabetan, sayatan golok dan silet, potong leher, potong lidah, makan bara api, berguling di atas beling atau duri salak, ditumbak dengan almadad makan beling dan sebagainya adalah benar. Trik agar tidak terlalu sakit mungkin ya ada, karena bacokan sekeras apa pun Insya Allah tidak akan mempan, namun rasa sakit akibat benturan memang ada. Bacokan selalu diarahkan ke bagian yang berdaging tebal karena daging tebal akan mudah tembus untuk dibacok bukan mantul. Kalau Anda melihatny seakan-akan mantul, justru bagi orang yang kebal akan mantul (ngampul). Jadi, jangan membuat teori trik tanpa mencoba di badan sendiri. Mungkin Ustd tadi belum pernah lihat atraksi cuci tangan pakai air keras, karena di situs itu tidak ada teorinya. Atau mungkin belum ketemu teori yang logisnya, karena praktek cuci tangan dengan air keras benar-benar nyata. Dan jangan disangka selalu sukses, bagi pemain tertentu yang secara mental dan spiritual belum siap bisa mengakibatkan celaka. Kalau Anda kebetulan pembaca dari lulusan UPI Bandung dan menyaksikan pentas debus mahasiswa asal Serang Banten di acara Lustrum di Tasik, masih ingat bahwa di sana telah terjadi kecelakaan. Di mana salah seorang pemain (bernama Sukanta) tangannya terluka parah ketika disiram air keras. Akibat siraman air keras, tangan Sukanta persis seperti bekas jejak bajak yang dalam.
Kembali kepada masalah kekebalan, pemain debus yang tampil mencengangkan di atas panggung karena kekebalan terhadap benda tajam, misalnya golok, sebenarnya belum tentu dia sakti mandraguna (kebal keseluruhannya). Ada juga dari mereka yang dijiad oleh gurunya (pemimpin debus) saat itu juga. Dijiad artinya diberi doa dan minum air yang telah diberi doa agar kebal. Bagi saya yang menakjubkan dan hebat adalah gurunya, karena hanya dengan minum air putih orang bisa kebal dari bacokan atau sayatan golok. Katanya sih, kalau ingin sampai mampu seperti itu puasa dan tekun wiridnya lumayan lama.
Ok, sobat itu saja yang dapat saya sampaikan mudah-mudah semuanya dalam lindungan Allah SWT. Saya berharap tulisan ini tidak menjadi bahan perselisihan dan perdebatan apalagi menebar kebencian. Debus hanya seni, bukan ajang untuk bersombong ria karena itu juga salah satu larangan bagi anggota debus. Kalau Debus diklim hanya trik itu tidak masalah yang penting jangan diklim sebagai budaya Malaysia.
semua pake trik..
BalasHapusTrik dalam pengertian bagaimana ya? Menyiramkan air keras ke badan/tangan triknya bagaimana?
HapusDebus adalah benar banyak gagal dan berdarah sampai ada yang mati itu ada ilmunya..
BalasHapusBetul. Pengalaman nyata adalah teman kuliah dulu main debus utk penampilan mewakili budaya Banten, Ketika sama-sama cuci tangan dengan air keras dia langsung melepuh menjerit kesakitan karena gagal sementara yg lain tidak apa-apa.
HapusDebus memang sudah jadi tradisi ya haha..
Hapusmenurut saya permainan debus itu dilakukan bukan hanya dengan trik saja,
ada tiga poin penting yang harus diketahui.
1. Mental
2. Trik
3. TD (amalan, pernafasan, asmak, jimat, adll)
Atraksi yang aman adalah menggabungkan 3 poin diatas,
jika orang beratraksi bacok hanya dengan mengandalkan mental saja berarti dia orang bodoh,
Misal untuk melakukan atraksi bacok seharusnya
Pertama, mental harus mantap (tidak boleh ragu) kalo ragu bisa runyam.
Kedua, trik contoh yaitu dengan membacok area tubuh yang memiliki danging bukan malah membacok area tubuh yang tulangnya menonjol hihi.
stop !!!
itu belum cukup guys,
jangan melupakan poin ketiga, yaitu TD (Tenaga Dalam) termasuk teknik pernafasan dkk.
perlu adanya pelatihan khusus untuk poin yg ketiga ini.
nah..
jadi intinya jangan hanya trik saja yang dipelajari untuk melakukan sebuah atraksi debus yak !
(saya punya pengalaman lidah saya mati rasa lebih dari 1 minggu
gara2 belum dibekali rajah oleh guru saya, sedangkan teman2 yg sudah mendapat bekal hanya mati rasa 3 hari doang -_- )
saya malah kebanyakan komentar nih.
maklum kebawa suasana ketika membaca tulisan Pak Joy xixi
woo iya lupa,
Hapusitu saat lidah saya mati rasa itu saya dan kawan-kawan melakukan atraksi menjilat parang membara guys hihihi
Betul apa menurut Kang Babas di atas. Judul tulisan ini sengaja saya tulis sbgi tanggapan tulisan seseorang di blog pribadinya, yang menyatakan bahwa semua yg dilakukan pemain debus adalah trik belaka alias boong2an. Dia menganggap dibacok pake golok itu hanya trik, bukan karena kebal bacok, jadi intinya dia tdk percaya. Trik dlm debus yang ada kan hanya bagian mana yg hrs kita kenai bacok agar tdk sakit (nerajang tulang), intinya kan kalau pemain debus tdk mempunyai ilmu kebal, daging yg empuk itu pasti akan jebol berdarah-darah, jadi bukan karena trik ! Itu yg ingin saya sampaikan dlm tulisan ini. Terima kasih sdh singgah dan membaca blog ini. Salam. Kebetulan saya sendiri punya pengalaman ilmu kebal bacok itu, jadi saya tentu menyangkal pendapat sok tahu dari orang tersebut ! Anda hebat ! Hehe...
BalasHapus