Penipuan Ini Pelakunya Orang-Orang Pintar dan Ustadz . Sebaiknya Anda segera berhenti apabila kebetulan Anda termasuk orang yang ikut di dalamnya. Apa itu? Yaitu di berbagai daerah terdapat praktik ritual menghadirkan uang miliaran rupiah yang awalnya uang tersebut katanya tidak bisa digunakan jika belum memenuhi persyaratan tertentu. Misalnya, di Cikeusal Kabupaten Serang bernama Bayu, bisa memperlihatkan tumpukan uang bermiliar-miliar kepada calon dan atau pengikutnya. Uang ini konon katanya akan dapat digunakan oleh yang menjalankan syarat-syaratnya dengan ikhlas, sabar, tanpa ragu, dan wajib mengikuti petunjuk-petunjuknya. Para pengikut diwajibkan mengumpulkan uang kifarat setiap ada permintaan dari sang Maha Guru (entah siapa yang dimaksud, tidak jelas). Uang kifarat harus diserahkan tepat waktu sesuai permintaan. Jika terlambat, semenit saja, maka uang yang dijanjikan satu jam yang akan datang bisa dibagi-bagi karena cair, gagal sudah. Maka konsekuensinya, pengikut harus bayar kifarat ulang, dengan besarnya bervariasi dan waktunya ditentukan pula. Begitu seterusnya setiap hari, bahkan setiap jam. Bagaimana apabila penyerahan kifarat itu tepat waktu? Ada saja alasannya, sehingga uang tetap tidak bisa dicairkan. Sehingga perjalanan semacam ritual ini berlangsung bertahun-tahun tiada akhir. Entah kapan. Padahal, selalu dikatakan bahwa satu jam lagi cair, jam sekian cair, hari anu cair dst. Kesalahan yang menjadi kendalanya, selalu terjadi pada para pengikut. Karena seringkali terlambat memenuhi kifarat tepat pada waktunya. Sehingga Sang Guru tidak merasa salah dan tidak bisa disalahkan apalagi dituntut. Kifarat yang diminta pada awalnya bisa jutaan, namun semakin bertahun-tahun lamanya tidak cair, para pengikut pun sudah habis-habisan dan sudah merasa teklek , kifarat pun semakin mengecil namun tak henti-henti. Maka, para pengikut pun banyak yang keluar begitu saja karena sudah tidak sanggup lagi bayar kifarat.
Pembayaran kifarat dalam praktik ini, terkadang dinyatakan untuk membeli kambing atau kerbau untuk disembelih dan disedekahkan. Kadang untuk membeli kambing kendit sebagai syarat. Seringkali menurut pengakuan sang guru, uang kifarat ini digunakan langsung untuk sedekah (dibagi-bagikan di suatu tempat).
Pembayaran kifarat dalam praktik ini, terkadang dinyatakan untuk membeli kambing atau kerbau untuk disembelih dan disedekahkan. Kadang untuk membeli kambing kendit sebagai syarat. Seringkali menurut pengakuan sang guru, uang kifarat ini digunakan langsung untuk sedekah (dibagi-bagikan di suatu tempat).
Contoh lain yang menjalankan praktik penipuan ini adalah seseorang yang katanya ahli hikmah (dukun) di Kampung Buah Desa Cipete Kecamatan Curug Kota Serang-Banten, bernama Jaya. Baik Bayu dan Jaya yang menjadi korbannya sudah banyak. Saya yakin, di tempat-tempat lain masih banyak praktik serupa. Dua orang itu adalah contoh yang saya tahu persis. Saya meyakini praktik penipuan dengan modus ini adalah sudah berbentuk mafia, guru besarnya berpusat di Jawa, entah di mana?
Uang Iming-Iming Sebenarnya Dari Mana?
Menurut penuturan seseorang yang berasal dari Tasikmalaya, yang mengaku mantan guru yang menjalankan praktik itu, sekarang sudah insyaf, menjelaskan : bahwa uang yang dipakai untuk meyakinkan korban adalah uang asli yang dipinjam dari syetan atau jin. Uang tersebut suatu saat akan hilang sesuai kesepakatan. Bisa juga uang tersebut berasal dari hasil sihir. Oleh karena itu, uang tersebut hanya diperlihatkan untuk tujuan meyakinkan saja. Uang tersebut selanjutnya disimpan di dalam koper atau tempat lain dan sama sekali tidak boleh dilihat sebelum dinyatakan cair (bisa digunakan).
Akibat dari praktik di atas, saya tahu, para pengikut siang malam mencari uang dengan berbagai cara yang penting jangan mencuri demi memenuhi kifarat. Namun hasilnya tak pernah kunjung datang. Akhirnya semuanya bangkrut dan jatuh sengsara. Ironisnya, semua yang menjadi pengikutnya akan termakan hipnotis. Mereka tidak akan bisa menerima masukan agar dia tidak ikut-ikutan. Mereka selalu yakin dan tetap irasional.
Anda kebetulan korbannya? Cepat keluar dan insyaf ! Karena apa yang Anda harapkan adalah mustahil terjadi, semuanya penipuan yang kesalahannya selalu berada pada pihak korban.
Anda bukan korbannya? Maka Anda jangan terjebak, dan beritahu saudara atau teman Anda yang sedang menjadi korban.
*******
kondisi hidup yang dalam masalah kadang membutakan hati dan logika. Sehingga melakukan sesuatu yang tidak rasional
BalasHapustulisan blog nya sangat bagus dan bermanfaat
BalasHapus