Andiara Aprilia Hikmat Mendulang Suara Fantastis . Andiara Aprilia Hikmat tiada lain adalah putri Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Pada Pemilu kali ini (2014) ia mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Daerah Dapil Banten. Adik kandung Andika Hazrumy ini berhasil mengoleksi suara yang terbilang fantastis, yakni pada saat artikel ini ditulis, ia sudah dipastikan mengantongi suara sebanyak 126.508 paling unggul dari 26 Caleg sedapil Banten sebagaimana dilansir merdeka.com.
Walaupun Andiara Aprilia Hikmat, adalah anak Gubernur Banten yang sedang tersangkut korupsi dan dihujat habis-habisan oleh rakyat Banten, namun ternyata rakyat Banten masih juga sudi memilih Andiara Aprilia Hikmat sebagai wakilnya di parlemen. Lalu rakyat Banten yang manakah yang memilih Andiara Aprilia Hikmat?
Andiara Aprilia Hikmat |
Saya tidak ingin berspekulasi buta dalam menebak siapa sih rakyat Banten yang masih sudi memilih keluarga Atut ini. Kalau dikaitkan dengan apa yang diberitakan oleh berbagai media terkait orang tuanya yang korupsi serta bagaimana kekuasaan keluarganya di Banten yang penuh ketidakadilan itu, sepertinya mustahil rakyat Banten akan memilih siapa pun yang masih terkait keluarga Atut. Namun ternyata, sebagian besar pemilih yang terlanjur menjatuhkan pilihannya pada Andiara, tidak tahu siapa Andiara itu. Anggapan ini saya dasarkan pada hasil obrolan sesama petugas PPS Desa Mekar Baru Petir. Saya kebetulan anggota PPS di desa ini. Selain dari hasil obrolan sesama PPS, saya juga banyak menemukan langsung fakta di lapangan ketika melakukan safari ke TPS-TPS se-desa Mekar Baru. Hasil investigasi di lapangan inilah yang kemudian jadi bahan obrolan lucu di sekretariat PPS, karena isi temuannya semuanya sama.
Terus terang saya termasuk orang yang begitu konsen mengikuti perkembangan pemberitaan korupsi di Banten terlebih-lebih tentang kasus yang kini sedang dialami Ratu Atut dan adiknya Wawan. Sehingga saya pun tahu bagaimana kondisi psikis rakyat Banten di level menengah ke atas (berpendidikan). Mereka semua yang termasuk berpendidikan dan anti tirani, tidak akan pernah lagi memilih caleg dari kalangan dinasti, kecuali mereka yang tidak tahu informasi atau termasuk pendukungnya yang merasa diuntungkan penguasa dan keluarganya. Betulkah begitu?
Saya yakin jawabannya sebagian besar betul. Hal ini berdasarkan hasil penelitian pribadi yang mungkin saja kurang akurat tapi cukup memberikan gambaran tingkat kecerdasan masyarakat pemilih secara umum di Banten.
Setiap saya memantau penghitungan suara di TPS dari 8 TPS di desa Mekar Baru, Andiara selalu menang/unggul atau kadang berada pada peringkat kedua. Maka hal ini menjadi perhatian saya. Oleh karena itu saya selalu mengorek ada apa di balik itu melaui obrolan bersama masyarakat yang masih ada di sekitar TPS. Dari beberapa TPS tidak ditemukan informasi bahwa Andiara membagi-bagikan uang kepada masyarkat. Padahal saya tahu, caleg yang mendapat suara lumayan adalah yang melakukan serangan fajar (money politic). Dasar nasib baik tak akan ke mana bagi Andiara Aprilia Hikmat. Ternyata, mereka tidak tahu bahwa Andiara Aprilia Hikmat itu adalah anaknya Atut. Banyak dari mereka terutama para pemuda, setelah diberitahu bahwa Andiara Aprilia Hikmat itu anaknya Atut, mereka terperanjat kaget, dengan diakhiri ngakak bersama. Alasan mereka adalah : begitu membuka surat suara DPD gambar satu-satunya caleg perempuan yang ada hanya Andiara Aprilia Hikmat. Karena cantik, maka mereka memilihnya karena tidak ada satu pun di antara caleg yang dikenal. Jadi mereka murni memilih Andiara Aprilia Hikmat bukan karena uang, tapi karena kecantikannya tanpa dasar pengetahuan tentang siapa dia. Dasar sempruuull…..!! Kasus serupa ini terjadi di setiap TPS.
Berbeda dengan cerita yang disampaikan salah seorang teman yang tinggal di Kota Serang (di kota). Ia mengatakan bahwa orang kota walaupun diberi uang seratus ribu, tidak bakalan milih keluarga Atut (Andiara Aprilia). Salah satu anggota KPPS di TPS 5 pun, ada yang saya bisiki (dalam rangka investigasi), mengatakan “Andiara Aprilia kan anaknya Atut Pak, masa dipilih, mantu saya juga melarang saya, takut saya milih dia”.
Berbeda juga dengan cerita teman saya yang berada di sebrang sana. Saya di kabupaten Serang sedangkan dia di Kota Serang. Dia anggota KPPS, bercerita kepada saya melalui BBM. Pertanyaan saya pertama begini: “Bagaimana suara Pak H. Ojat di TPS kamu De, bagus nggak? Ternyata jawabnya H. Ojat Sukarjat kalah unggul dengan Andiara. Andiara mendapat suara 150 suara sebagai juara di TPS-nya. “Kok, bisa? Tanya saya penasaran. “Ya, bisalah Pak, wong ada uangnya, uang dibagi sepaket dengan caleg DPRD”. Heheh … yang beginian tidak heran dan tidak lucu seperti kasus di atas. Sebab tidak ada caleg mendapat suara sampai 30 suara pun tiap TPS jika si caleg tersebut tidak membagikan uang jajan kepada pemilih. Saya cukup tahu kondisinya dari jauh hari sebelumnya sampai hari pencoblosan. Walau pun tidak semuanya begitu, itu pun bagi caleg yang pemilihnya dari kalangan keluarga.
Jadi, saya meyakini bahwa kemenangan Andiara Aprilia Hikmat, bukan karena semua rakyat diberi uang. Di samping ada uang, juga karena kebodohan masyarakat itu sendiri yang tidak tahu bahwa Andiara Aprilia Hikmat adalah anaknya Ratu Atut Chosiyah.
Demikian semoga Andiara Aprilia Hikmat, dapat menjalankan amanat rakyat dengan sebaik-baiknya demi citra Banten.
April 2014.
Ya,slh pilih donk ,emaknya aja jadi tikus besar ,anknya jg ikut jd tikuslah .
BalasHapusMudah-mudahan Dia bisa belajar dari pengalaman pahit Ibunya, dan bukan belajar jadi tikus lagi, heheh...
Hapusnamanya juga orang ,bisa saja dia lebih baik bisa mensejahterakan rakyat
BalasHapus