Minggu, 29 Mei 2016

Belajar dari Anak

BELAJAR DARI ANAK . Entah apa yang menggerakan hati saya sehingga saya langsung sibuk mengedit tata letak artikel ini di lembar kerja untuk kemudian diposting di sini. Tulisan ini diambil dari akun fesbuk Teh Shofie Andriani. Setelah saya ijin dulu kepada yang punya akun, langsung saya bersih-bersih blog ini karena sudah bala dan berdebu lantaran tahunan gak pernah dijamah dengan alasan sibuk dan datang rasa tidak mut untuk nulis baik tulisan pribadi maupun kopi paste. Baik, berikut tulisan yang saya maksud, semoga menginspirasi kita semua.
ilustrasi : Mulki dan Ilham
Anak kecil, memiliki fitrah yang belum tercampur dan terkontaminasi dengan dosa dan kemaksiatan. Sehingga wajah dan mata anak kecil itu terlihat bersih dan bening. Polos .. tak ada beban. Tertawa dan menangisnya lepas. Menggemaskan. Hidupnya tanpa beban. Maka belajar dari anak kecil sungguh sangat menarik.
Setidaknya ada 4 hal yang kita dapat belajar dari sifat anak kecil:

 
Anak baru bisa tengkurep

1. Tidak Pendendam
Perhatikan anak kecil jika sedang bermuamalah dengan teman sebayanya. Semula mereka asyik bermain sambil ketawa-ketiwi. Dan beberapa saat kemudian salah satu di antaranya atau keduanya akan manangis karena rebutan sesuatu. Dan bahkan bisa terjadi salah satu di antaranya ada yang sampai terluka.
Sekali lagi perhatikan! Apakah ada yang dendam di antara keduanya? Kita bahkan melihat.. tidak dalam waktu yang terlalu lama mereka sudah kembali asyik main bareng lagi, seolah tak pernah terjadi apa-apa pada mereka.
Lalu bagaimana dengan kita yang sudah tidak pantas disebut anak kecil lagi? Mengapa kita jika sedang bermuamalah dengan sesama kemudian harus menyimpan dendam? Akankah dendam itu akan membuat kita bisa jadi kaya? Apakah jika melepaskan dendam akan membuat kita menjadi lebih cakep, lebih berwibawa? Apakah jika kita melampiaskan dendam akan membuat kita jadi lebih mulia?
Sungguh orang pendendam akan rugi dunia dan akherat. Di dunia hidupnya tidak akan pernah tenang.. dan di akherat dia menjadi orang yang bangkrut.
Jadilah orang yang berkepribadian luar biasa. Dan jangan puas menjadi pribadi yang biasa-biasa saja. Pribadi yang biasa itu jika dia didholimi orang lain, dia akan memaafkan. Sampai di situ saja. Tetapi pribadi yang luar biasa, jika dia didholimi, dia tidak hanya memaafkan, tetapi dia bahkan membalasnya dengan kebaikan.
2. Tidak Malu Bertanya
Camkan. Jangan pernah jengkel jika ditanya anak kecil. Karena ia memang akan selalu bertanya. Memang terkadang pertanyaan itu membuat kita tak mampu untuk bisa memberikan jawaban dengan tepat. Kadang dia bertanya pada saat kita mau istirahat melepas lelah.
Ingatlah. Ketika anak bertanya itu setidaknya ada 3 hikmah.
- anak bertanya itu pertanda sel otaknya sedang bekerja. Itu pertumbuhan yang baik. Biarkan ia berkembang.
- anak bertanya itu berarti ia percaya kepada orang tuanya. ia percaya kalau orang tuanya pinter. ah.. andaikata ia gak percaya sama orang tuanya kemudian ia justru bertanya kepada orang lain? "percuma tanya ayah atau ibu, paling juga gak ngerti". berabe kan?
- jika anak bertanya itu berarti ia sedang belajar berkomunikasi. ia belajar menyampaikan idenya kepada orang lain.
Karena itu jika anak bertanya harus kita apresiasi. Ia sedang menuntut ilmu. Karena bertanya itu kuncinya ilmu.
Maka lihatlah diri kita. Kenapa harus malu untuk menanyakan kebenaran. Kenapa malu untuk bertanya apakah aqidah kita sudah benar, apakah sholat kita, wudhu kita, muamalah kita sudah benar. Bertanyalah, kenapa ini dilarang, itu dilarang. Bertanyah.. tak perlu malu. Dan bertanyalah kepada sumber yang benar sehingga engkau tidak tersesat.
"Seseorang itu tidak akan bertambah ilmunya dikarenakan ia seorang pemalu dan ia orang yang sombong".
3. Tidak Mudah Berputus Asa
Pernah lihat anak sapi lahir dan belajar berjalan? Anak sapi tak membutuhkan waktu yang lama saat dia keluar dari perut induknya sampai dia bisa berjalan. Begitu keluar.. ia bergerak-gerak.. kemudian berdiri dan seperti otomatis dia bisa berjalan. Demikian halnya yang umumnya terjadi pada hewan-hewan lain.
Berbeda dengan anak kita. Dari lahir sampai dia bisa berjalan cukup panjang prosesnya. Saat baru lahir, si anak cuma bisa terlentang dan bahasanya hanya menangis. Kemudian ia mulai menggerak-gerakkan kaki dan tangannya. Ia bahkan belum bisa melihat dengan sempurna. Kemudian saat ia mulai bisa melihat, ia bisa memberikan respon saat ditimang. Ia terus bergerak sehingga mulai bisa miring ke kiri atau ke kanan sampai akhirnya bisa tengkurap. Ia tersenyum menang saat bisa tengkurap tetapi kemudian menangis saat tak bisa kembali.
Selanjutnya ia belajar merayap sampai ia bisa duduk. Duduk pun kadang ia goyang dan terjatuh. Ia mencoba meraih-raih sesuatu sampai tahu-tahu ia bisa merangkang. Dari sini ia terus bergerak dan meraih pegangan untuk mulai berdiri. Kemudian ia mencoba untuk mulai melangkahkan kakinya setapak demi setapak. Dan akhirnya ada teriakan bahagia dari orang tuanya: "hey.. anakku sudah bisa berjalan!"
Subhanallah. Alhamdulillah.
Perhatikan.. betapa lamanya proses itu. Rata-rata butuh waktu 12-15 bulan! Entah berapa kali kepalanya terbentur sesuatu. Dan beberapa kali juga dia harus menangis kesakitan. Tetapi adakah anak kecil yang putus asa, kemudian dia berhenti tak mau meneruskan untuk bisa berjalan? Bahkan seperti tak pernah merasakan sakitnya bila dia terjatuh. Tak ada bosannya dia terus berusaha. Dan malah ia melakukan terus dengan wajah yang ceria. Anak kecil tak pernah berputus asa dalam belajar!
Lantas bagaimana dengan kita? Belajar bahasa arab yang dengannya kita bisa mengetahui ilmu dien... kenapa kemudian berhenti belajar begitu ustadznya kasih PR? Kenapa harus mencari-cari dalih.. "ah, yang wajib itu kan belajarnya. untuk pinter kan tidak ada kewajiban....".
Sudah tahu keutamaan duduk di majlis ilmu, tetapi kenapa malas mendatanginya dengan dalih yang macam-macam. Kenapa cepat mutung ketika belajar menghafal surat-surat Al Qur'an? Kenapa begitu bersemangat mencari ilmu dunia, tetapi seperti tak ada niat untuk mencari ilmu akherat? Padahal itu yang bisa menyelamatkanmu dari api neraka dan yang bisa mengantarkanmu masuk ke surga?
Ingatlah. Allah tidak membebani ummat-Nya melebihi batas kemampuannya. Maka jika kita diuji dengan kehilangan anak, Allah tahu kita kuat menanggungnya. Jika Allah menguji dengan kesempitan rezki, Allah tahu kita bisa melaluinya.
Ingatlah. Sesungguhnya di balik kesulitan itu ada kemudahan. Ketika malam sampai di puncak gelapnya, tak lama kemudian Allah akan menerbitkan fajarnya. Setelah gelap sesudahnya terang.
Ingatlah. Setiap ujian itu diiringi dengan hikmah. Tidaklah Allah menguji seseorang melainkan melalui ujian itu Dia akan menggugurkan dosa-dosa hambanya dan mengangkat derajatnya.
Maka berusahalah untuk lulus saat diuji. Bersabarlah dan jangan sekali-sekali berputus asa.
4. Jujur
Kejujuran anak kecil itu asli. Kalau dia mengatakan sesuatu itu tidak enak.. maka dia sedang tidak berbasa-basi. Jadi kalau merasa tidak cakep, tak perlu bertanya kepada anak. Hehe...
Kadang malah orang tuanyalah yang sadar atau tidak sadar mengajari kebohongan. Hanya karena tidurnya tidak ingin terganggu, ia harus berpesan bohong pada anaknya: "nanti kalau ada tamu, bilang ayah tidak ada ya..."
Hayo ngaku.. pernah melakukan, kan? Hehe....
Jujur akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan ke surga. Sebaliknya, kebohongan akan membawa keburukan dan keburukan akan bisa menyeret ke neraka.
Semoga kita bisa mengambil faedah yang banyak dari "Belajar Dari Anak"
Catatan kecil dari kajian Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA. (yang ditulis di FB oleh Shofie Andriani).

1 komentar:

  1. kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T
    dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
    berikan 4 angka 3909 alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
    dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
    ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
    allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
    kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
    sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel
    yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH,,di no (((082-313-336-747)))
    insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 275
    juta, wassalam.


    dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....







    Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!


    1"Dikejar-kejar hutang

    2"Selaluh kalah dalam bermain togel

    3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel


    4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat


    5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
    tapi tidak ada satupun yang berhasil..







    Solusi yang tepat jangan anda putus asah....AKI SOLEH akan membantu
    anda semua dengan Angka ritual/GHOIB:
    butuh angka togel 2D 3D 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
    100% jebol
    Apabila ada waktu
    silahkan Hub: AKI SOLEH DI NO: (((082-313-336-747)))










    angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/



    angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/



    angka GHOIB; malaysia



    angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/



    angka GHOIB; laos










































    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan Anda semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan komentar, mohon jangan mencantumkan link live atau spam ! Berkomentarlah dengan bahasa yang santun !