Rabu, 17 Desember 2014

Perbuatan Tangan-Tangan Tak Bertanggung Jawab

Perbuatan Tangan-Tangan Tak Bertanggung Jawab .  Tadi siang dalam perjalanan pulang, saya melihat sisi-sisi jalan protokol atau kerap disebut jalan KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten) penuh dengan sampah cangkang kelapa atau kulit kelapa yang menumpuk di sepanjang jalan tersebut. Saya tidak paham, entah siapa yang membuangnya di situ, sebuah jalan yang cukup lebar di depan kawasan pusat perkantoran pemerintahan Provinsi, yang semestinya bersih dan rapi serba enak dipandang mata pelintas jalan.
Pemandangan yang kumuh itu membuat hati saya berpikir, bagaimana bisa orang membuang sampah sembarangan di lokasi tersebut? Apakah tidak ada yang melarang sama sekali? Dan kenapa pula dibiarkan berlarut-larut tanpa tersentuh sedikit pun oleh pihak pemerintah atau dinas berwenang? Ironis rasanya, kondisi pemandangan di pusat pemerintahan provinsi seperti itu. Sangat kontras jika dibandingkan dengan jika jalan-jalan ke daerah puncak atau Bandung.
Setelah melewati KP3B, baru terpikir, kenapa kondisi tadi tidak saya jepret pakai kamera. Pikiran itu terlintas setelah dalam benak datang ide untuk menulis dengan judul Perbuatan Tangan-Tangan Tak Bertanggung Jawab. Akh, nasi sudah jadi bubur, perjalanan pulang dilanjutkan dengan melewati jalan arah Nyapah – Petir. Di jalan ini penyesalan tadi malah sedikit terobati. Ternyata, sama, di sepanjang jalan lebih kurang 25 meter (sebelah timur jalan) dekat Jembatan Panjang Cicangkring Desa Nyapah Kecamatan Walantaka Kab. Serang, berserakan dan bertumpukan juga cangkang kelapa seperti di Jalan KP3B. Di sinilah saya turun dari kendaraan untuk mengambil gambar. Kebetulan di situ ada seseorang yang sedang membakari sampah-sampah itu dan saya sempat juga bincang-bincang sedikit terkait sampah-sampah itu.
Berikut pemandangan hasil perbuatan tangan-tangan tak bertanggung jawab itu.

Gbr. Sampah kulit kelapa yang baru dibuang di sini

Gambar Suherman Bengkel yang sering membakari sampah-sampah yang menumpuk

Sampah ini akan menumpuk terus jika tidak dibakari Suherman Bengkel

Yang dalam karung juga isinya sampah

Suherman Bengkel sedang menyalakan api membakar sampah


Di kiri-kanan jalan sampah menumpuk oleh perbuatan tangan tak bertanggung jawab
Bukan hanya itu, saya juga sebelumnya punya koleksi gambar yang menunjukkan adanya perbuatan orang-orang tak bertanggung jawab lainnya, sekalian saja saya gabungkan di sini. Saya rasa ini hanya salah dua contoh, sebenarnya sungguhlah banyak kalau mau dicari.

Gbr. 8 Identitas Masjid dirusak kata-katanya dan dicopot alamatnya

Gbr. 9 Rambu Jalan dicabut, oleh masyarakat disandarkan di pohon
Gbr. 10 Rambu Jalan Condong karena ditekan ke belakang
Dari fenomena itu, terlintas dalam pikiran saya, apakah ini juga merupakan gagalnya pendidikan kita di aspek moral? Untuk gambar fenomena yang kedua, jika dipikir-pikir, ngapain juga fasilitas umum (milik dishub) dirusak? Apa untungnya ! Bingung kan? Rasanya tidak mungkin pelakunya anak kecil di siang hari, atau orang-orang tua, ini mungkin pelakunya para usia ABG.
Nah, kalau pelaku fenomena yang pertama, saya sudah tahu pelakunya dari cerita seorang sopir lintas Sumatra (Jakarta – Sumatra). Sebelum menulis ini, saya habis ngobrol dengan tetangga yang sopir tadi. Ia mengatakan bahwa sampah-sampah batok kelapa (kulit kelapa) tadi dibawa oleh para sopir yang biasa ngirim barang (kelapa) kepada pedagang di Jakarta atau di tempat lain. Sambil pulang, mereka dititipi pedagang untuk membuangkan sampahnya dengan cara dibayar. Mereka inilah jenis manusianya ternyata. Apakah mereka orang setempat? Belum tentu, bahkan sangat mungkin bukan. Mereka sopir-sopir dari jauh, jauh dari daerah itu. Mereka membuangnya sambil lewat. Pertanyaan saya adalah: apakah mereka tidak berpikir bahwa hal itu sangat merusak lingkungan dan merugikan masyarakat setempat? Sampah yang dibuang sebenarnya bukan hanya cangkang, akan tetapi ada juga sampah-sampah basah lainnya sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Mbo, ya, jangan sembaranga atuh, Kang Sopiiiir...!
Semoga mereka sadar setelah membaca tulisan ini,....namun apa iya mungkin, mereka peduli internet ya !!

3 komentar:

  1. itu baru sebagian kecil aja gan...mungkin masa kecil kurang bahagia...he2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya betul, salah satu contoh saja, Masa kecil kurang bahagia, udah gede bikin petaka...hehehe

      Hapus
    2. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
      sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
      kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
      Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
      1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
      melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
      dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
      saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
      kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
      penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
      dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
      minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
      buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
      Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
      sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
      agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
      saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
      jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan komentar, mohon jangan mencantumkan link live atau spam ! Berkomentarlah dengan bahasa yang santun !