Capres Prabowo Terganjal Lagi Oleh GP Ansor . Bagai menepuk air di dulang memercik muka sendiri. Tepatnya, semua perbuatan baik positif maupun negative akan kembali kepada pembuatnya cepat ataupun lambat. Inilah yang digambarkan oleh Prabowo saat ini tatkala ia sedang berusaha menarik simpati semua rakyat Indonesia dalam pertarungan Pilpres 2014-2019. Pasalnya, Prabowo dulu pernah menghina Abdurrahman Wahid (Gus Dur) seperti dilansir merdeka.com berikut ini.
K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) |
Merdeka.com - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Nusron Wahid , meminta warga Nahdlatul Ulama (NU) tak melupakan orang-orang yang telah menghina mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Hal itu diungkapkan Nusron terkait pernyataan Prabowo Subianto pada 2001 silam kepada jurnalis investigatif asal Amerika Serikat, Allan Nairn, yang menghina Gus Dur .
"Gus dur memang banyak dihina orang. Warga NU jangan lupakan itu. Kita memaafkan iya, tapi tidak melupakan. Kita memaafkan Prabowo , tapi tidak melupakan Prabowo ," kata Nusron kepada merdeka.com, Rabu (25/6).
Meski mengaku memaafkan, Nusron menyatakan tak akan melupakan pernyataan Prabowo tersebut. Dia juga menegaskan reaksi yang diambil atas hinaan itu tidak akan memilih Prabowo di Pilpres 9 Juli nanti.
"Reaksi kita cuma satu, kita tidak pilih Prabowo karena pernah menghina Gus Dur , titik," tegasnya.
Sebelumnya, Allan Nairn, jurnalis investigatif asal Amerika Serikat, mengaku tergugah untuk memberikan testimoni kepada publik Indonesia tentang sosok Letjen (Purn) Prabowo Subianto yang kini adalah calon presiden. Pewarta yang pernah ditahan rezim Soeharto saat meliput di Timor Timur ini menilai banyak pernyataan Prabowo kini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan dia dulu.
Nairn mengaku wawancara yang dia lakukan di kantor Prabowo , kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada Juni dan Juli 2001 adalah off the record dan bersifat anonim.
Salah satu yang disorot Nairn dari Prabowo kini adalah sikap mantan menantu Soeharto itu yang memanfaatkan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam kampanye pilpres saat ini. Dalam sebuah video yang kemudian dijadikan iklan oleh kubu Prabowo , tampak Gus Dur mengatakan, "Orang yang paling ikhlas kepada rakyat Indonesia itu adalah Prabowo ."
Namun, kata Nairn, sikap Prabowo dulu terhadap Gus Dur sangatlah kontras. "Di hadapan saya Prabowo tak henti-hentinya mengecam Gus Dur dan demokrasi," tulis Nairn.
"Indonesia belum siap untuk demokrasi. Di negara kami ini masih ada kanibal, masih ada kerumunan yang bikin rusuh," demikian ucapan Prabowo yang dicatat Nairn.
Indonesia perlu, lanjut Prabowo , "rezim otoriter yang jinak". Prabowo , kata Nairn, juga mengatakan bahwa keragaman etnis dan agama adalah penghalang demokrasi.
Bahkan, kata Nairn, Prabowo pernah menghina fisik Gus Dur . "Militer pun bahkan tunduk pada presiden buta! Bayangkan! Coba lihat dia, bikin malu saja!" demikian Prabowo seperti dikutip Nairn.
"Lihat Tony Blair, Bush, Putin. Mereka muda, ganteng dan sekarang presiden kita buta!" kata Prabowo lagi dalam catatan Nairn lagi.
Prabowo, kata Nairn, menginginkan sosok yang berbeda untuk menjadi presiden. Dia menyebut sosok Jenderal Pervez Musharraf dari Pakistan.
Untuk diketahui, Musharraf telah menangkap perdana menterinya yang sipil dan mendirikan kediktatoran. Prabowo menyatakan kekagumannya pada Musharraf.
Prabowo kelihatan berpikir keras apakah dirinya sesuai dengan sosok yang ia bayangkan. Apakah ia mampu menjadi Musharraf-nya Indonesia.
"Apa saya cukup punya nyali," tanya Prabowo , "apa saya siap jika disebut 'diktator fasis'?"
"Musharraf punya nyali," kata Prabowo . Terkait dirinya sendiri, kata Nairn, Prabowo membiarkan pertanyaan tersebut tak terjawab.
Terkait testimoni Nairn ini, Prabowo maupun tim suksesnya belum dapat dikonfirmasi.***
Demikian, mari kita salurkan pilihan kita pada 9 Juli 2014 nanti.
hello,, i'm just visit,, have a nice day :D
BalasHapus