Temperamen Manusia Menurut Hipocrates . HIPOCRATES (460 – 370 SM) sering disebut sebagai Bapak dari ilmu pengobatan. Perhatian Hipocrates terhadap cirri-ciri temperamen menarik perhatian sebab problema penting ini agak diabaikan dalam dunia psikologi masa kini. Hipocrates membedakan adanya empat temperamen yaitu Si Sanguin, Si Melankolik, Si Kolerik, dan Si Flegmatik.
1. Orang Sanguin
Selalu periang dan penuh pengharapan, menganggap segala sesuatu yang dihadapi sebagai amat penting, tapi segera dapat melupakannya sama sekali sesaat kemudian. Ia ingin menepati janji-janjinya tapi gagal melaksanakan keinginannya itu sebab ia tidak cukup berminat untuk menolong orang lain. Ia adalah seseorang penghutang yang jelek yang terus-menerus minta waktu untuk membayar. Ia amat luwes, pandai bergaul, periang.
2. Orang Melankolik
Menganggap segala sesuatu amat penting. Di segala tempat mereka menemukan alasan untuk merasa khawatir dan yang pertama-tama mereka perhatikan dari sesuatu keadaan ialah kesulitan-kesulitannya. Ini dilakukannya tidak atas dasar pertimbangan ke-akhlakan melainkan karena pergaulan dengan orang lain membuat ia khawatir, berprasangka, dan sibuk berpikir. Justru karena sebab inilah maka rasa bahagia menjauhinya.
3. Orang Kolerik
Berkepala panas, mudah sekali dibangkitkan gairahnya, tapi mudah pula jadi tenang jika lawan yang dihadapinya mengaku kalah. Ia orang sibuk tapi tidak menyukai berada di tengah-tengah kesibukan usaha sebab ia tidak tabah. Ia memilih untuk memberikan perintah-perintah tapi tidak mau diganggu dengan pelaksanaan dari perintah-perintah yang diberikannya itu. Ia menyukai jika dipuji di depan umum. Ia menyukai penampilan, kemegahan dan formalitas, ia penuh dengan kebanggaan dan cinta diri sendiri. Ia kikir, sopan tetapi dengan upacara, ia sakit hati luar biasa jika orang lain menolak untuk ikut dalam kepura-puraannya.
4. Orang Flegmatik
Tidak adanya gairah, bukan kelemahan, mengatakan secara tidak langsung kecondongan untuk tidak mudah dan tidak cepat kena pengaruh. Orang seperti ini lambat jadi hangat tapi jika sudah hangat lebih lama. Ia bertindak atas dasar keyakinan bukan atas dasar dorongan naluri. Temperamennya yang cerah dapat menggantikan ketidakhadiran kecerdikan dan kebijakan di dalam dirinya. Ia bertindak layak dalam bergaul dengan orang lain dan biasanya dapat maju karena kegigihannya dalam mencapai sasaran-sasaran yang dikehendakinya sementara ia bergaya seakan-akan member jalan kepada orang lain.
Nah, itulah 4 temperamen manusia menurut Socrates. Termasuk temperamen manakah Anda? Ingin tahu uraian rincian dari keempat temperamen tersebut? Silahkan ikuti dan klik Rincian Kekuatan dan Kelemahan Temperamen Manusia.
Sumber : Buku Pintar Senior, halaman 660.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan komentar, mohon jangan mencantumkan link live atau spam ! Berkomentarlah dengan bahasa yang santun !