Selasa, 10 Desember 2013

Cerita Pedagang Madu Palsu


Cerita Pedagang Madu Palsu . Cerita ini saya dengar 18 tahun yang lalu ketika saya bekerja di PT. Bintang Timur Sejati. Salah satu teman saya yang satu divisi adalah mantan seorang pedagang madu, sebut saja namanya MARGOLIS (samaran). Sejak itulah sampai sekarang saya tidak bisa percaya kepada pedagang-pedagang madu yang sering saya temui menjajakan dagangan madunya dengan mengatakan madu asli. Sampai sekarang saya tidak pernah beli walaupun butuh.
Berawal dari saling curhat akhirnya Margolis cerita bahwa dia lama pernah menjadi pedagang madu tapi madu palsu di banyak pasar-pasar besar di kota Pandeglang, Serang, Rangkasbitung, Cilegon dan juga pasar-pasar di berbagai kecamatan.
Menurutnya, membuat madu palsu tapi mirip sulit untuk dibedakan itu gampang. Ia punya pengalaman membuat madu palsu itu dari bos madu palsu juga. Dia membuat madu palsu itu dari gula merah. Kemudian madu tersebut dikemas menggunakan botol ukuran botol kecap atau limun (botol kecil). Menurutnya, dari satu botol madu palsu, paling hanya dicampuri madu asli satu sendok makan dengan tujuan agar mengeluarkan bau aroma madu asli.
Walaupun palsu, madunya siap untuk di-tes keasliannya. Misalnya, dites dibakar, dikocok lalu botolnya retak/pecah. Bagaimana caranya? Ternyata, hanya dengan cara mencampuri madu tadi dengan soda. Botol madu diisi tidak terlalu penuh namun diberi sisa ruang untuk campuran soda lalu ditutup rapat. Madu palsu yang dicampuri soda di atasnya, jika dikocok-kocok botolnya akan pecah. Begitu juga, akan sedikit terbakar atau menyala apabila dibakar. Sayang sekali, bahan apa yang digunakan agar jika dibakar menyala, saya sudah lupa.
Madu yang dijajakan dihargakan Rp15.000 sampai Rp50.000. Tapi kalau hari sudah sore, 3.000 pun dijual dengan pura-pura butuh ongkos kepada calon pembeli.
Padahal, katanya, tidak masuk akal sebotol madu murni dijual seharga 15.000. Madu murni itu mahal.
Ketika dia sudah pensiun menjadi tukang madu palsu. Dia bekerja di sebuah perusahaan yang bosnya seorang China. Suatu hari Bosnya tersebut bertanya, di mana yang ada jualan madu asli/murni. Di daerah saya ada Bos! katanya. Bawa kemari, minta saya sebotol mension ! Kalau benar-benar asli saya bayar 150.000 ! pesan bosnya.
Uang 150.000 ribu saat itu cukup fantastis. Rejeki nomplok nih, pikirnya. Pulanglah Margolis karena akan membuat madu palsu. Singkat cerita, madu dibuat sebagaimana biasanya dia membuat madu palsu. Untuk meyakinkan Bosnya, 3 ekor lebah mati sengaja dimasukkan ke dalam botol madu palsu. Dengan membawa madu 1 botol mention ukuran 1 liter dan satu botol air soda, berangkatlah Margolis ke Jakarta menemui bosnya.
Sebelum masuk rumah bos, di samping rumah bos Margolis mencampurkan terlebih dahulu air soda ke dalam madu tadi. Langsung menemui bos. Asli punya luh? Ya, Bos ! Jawabnya. “Asli punya pasti retaklah tu botol kalau dikocok ! Coba gue kocok !“ Silahkan Bos ! jawabnya. Singkat cerita lagi, botol tersebut dikocok-kocok oleh sang Bos, tak lama kemudian botol madu itu meleték alias retak. Mungkin kalau kocokannya dilanjutkan bisa jadi botol itu terbelah.
Sesuai janjinya, si Bos membayar Margolis 150.000 perak, dan hari itu juga kabur pulang tidak lagi bekerja di perusahaan China tersebut karena takut ketahuan palsunya.
Demikian cerita nyata ini, semoga Anda lebih teliti apabila membeli madu asli. Cara untuk mengetes madu asli atau palsu, silahkan cari di google.

1 komentar:

Terima kasih atas kunjungan Anda semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan komentar, mohon jangan mencantumkan link live atau spam ! Berkomentarlah dengan bahasa yang santun !