Selasa, 30 April 2013

Zaman Berubah Kurikulum Harus Berubah

Mendikbud Prof. Mohammad Nuh memukul gong tanda dibukanya Uji Publik Pengembangan Kurikulum 2013, Kamis (29/11/2012).
Zaman Berubah Kurikulum Harus Berubah . Dalam rentang 2010-2035, Indonesia dikaruniai populasi usia produktif dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Bonus demografi ini akan menjadi beban jika orang-orang berusia produktif itu tidak memiliki kompetensi baik sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Agar tidak menjadi beban, harus dilakukan transformasi.
“Transformasi yang paling ideal, berlaku di negara manapun, yaitu melalui transformasi pendidikan,” ucap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhamad Nuh , DEA saat menyampaikan paparan Bahan Uji Publik Kurikulum 2013 di Hotel Mega Anggrek, Jakarta Barat, Kamis malam 29 November 2012. Hadir dalam uji publik tersebut pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemdikbud, anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat, pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Agama, sejumlah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, guru, praktisi, dan pengamat pendidikan.
Lebih lanjut Mohammad Nuh mengatakan, elemen-elemen yang menjadi syarat agar transformasi pendidikan berjalan yaitu kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana-prasarana, dan manajemen. Upaya ini pun sekaligus guna menyiapkan generasi emas menyambut 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045.
Kurikulum yang baru ini insya Allah kita pahami sebagai satu kesempatan, harapan baru bagi generasi baru,” ucap Mohammad Nuh. Melalui kurikulum baru, siswa-siswi disiapkan untuk menghadapi tantangan yang lebih kompleks di masa mendatang.
Perubahan kurikulum, tambahnya, dilakukan lantaran adanya perubahan tuntutan zaman, dari segi sosial-budaya, akademik, maupun industri. Konsekuensinya, kebutuhan pun berubah, baik dari sisi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. 

Dari sinilah kurikulum pun harus dikembangkan,” tegasnya. Pengembangan atau perubahan kurikulum merupakan sesuatu yang lazim dan wajar selama memiliki rasionalitas yang kuat. “Justru menjadi persoalan kalau zamannya sudah berubah, kurikulumnya tidak mau berubah, karena takut dicap tiap ganti menteri ganti kurikulum.

Sumber : http://118.98.166.62/content/berita/utama/zaman-berubah-2.html

1 komentar:

Terima kasih atas kunjungan Anda semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan komentar, mohon jangan mencantumkan link live atau spam ! Berkomentarlah dengan bahasa yang santun !