Kamis, 21 Februari 2013

Pelaksanaan Lombid IPA Masih Minim Eksperimen

Pada bulan-bulan di awal semester kedua ini mungkin hampir di tiap kecamatan dan kabupaten/kota sedang berlangsung kegiatan lomba bidang studi dan O2SN.
Hari ini (Kamis, 21/2/2013) baru saja berlangsung kegiatan Lomba Bidang Studi (Lombid) di kecamatan Curug Kota Serang yang sempat Penulis liput. Menurut penulis kegiatan lomba khususnya untuk pelajaran IPA materi tes tulisnya (teori) cukup baik, baik isi maupun jumlah soalnya. Namun yang dianggap masih sangat minim adalah materi praktik atau kesperimen, karena hanya ada 2 jenis eksperimen. Eksperimen di dalam lomba IPA masih dianggap hanya sebatas syarat saja. Padahal jika dilihat dari tujuan pembelajaran IPA sebaiknya sarat dengan kegiatan-kegiatan eksperimen/praktik. Mari kita lihat tujuan pembelajaran IPA di bawah ini.

Pengertian kata Tujuan dan IPA tentunya sudah tidak menjadi bahan bahasan lagi. Yang paling penting untuk diingat kembali adalah tujuan pembelajaran IPA dan pengertian kata pembelajaran itu sendiri.

Pembelajaran merupakan persiapan di masa depan, dalam hal ini masa depan kehidupan anak yang ditentukan orang tua. Oleh karenanya, sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa (Oemar Hamalik, 2008: 25).
Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut dimulai dari merencanakan progam pengajaran tahunan, semester dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut persiapan perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasinya (Hisyam Zaini, 2004: 4).
Berdasarkan pendapat di atas maka disimpulkan pembelajaran adalah suatu proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar, pembelajaran juga merupakan persiapan di masa depan dan sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain (Abdullah, 1998: 18).
IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Sri Sulistyorini, 2007: 39).
Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam (Depdiknas dalam Suyitno, 2002: 7).
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
Tujuan Pembelajaran IPA di SD (Sri Sulistiyorini, 2007: 40)
Pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar siswa:
1) Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains, teknologi dan masyarakat.
2) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari.
5) Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang pengajaran lain.
6) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
7) Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari. 
Jadi, jelaslah pelaksanaan praktik eksperimen pada lomba bidang studi IPA di SD masih dianggap sangat kurang apabila hanya 2 jenis eksperimen. Hal ini hampir terjadi di setiap tingkat kecamatan, karena pelaksanaannya mengacu pada kebiasaan yang dilaksanakan di tingkat kota/kabupaten. Padahal jika melihat tujuan pembelajaran IPA, pada dasarnya tujuan pembelajaran IPA sebagian besar adalah siswa termotivasi dan mampu melakukan sesuatu. Nah, pada ajang inilah sebaiknya hasil pembelajaran IPA diperlihatkan secara praktis.

1 komentar:

Terima kasih atas kunjungan Anda semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan komentar, mohon jangan mencantumkan link live atau spam ! Berkomentarlah dengan bahasa yang santun !