Mungkin
semua masyarakat Indonesia sudah tahu bahwa salah satu budaya Nusantara itu
antara lain adalah Seni Debus. Debus adalah seni budaya daerah Banten. Seni Budaya
Debus Banten ini sudah sangat dikenal di mancanegara, bukan karena orang asing
melihat di televisi akan tetapi karena Debus sudah berkali-kali dikirim keluar
negeri sebagai duta negara atau dalam rangka promosi kepariwisataan. Di Banten
sendiri penampilan atraksi seni debus sering di pertontonkan di depan para
wisatawan asing yang sengaja datang untuk melihat langsung dari dekat.
Ketika
saya masih kecil hingga remaja, sering sekali menyaksikan atraksi debus ini
apabila ada masyarakat sekitar yang hajatan pernikahan atau khitanan memanggil
Grup Debus (istilahnya nanggap debus). Hampir setiap orang hajat hiburannya di
siang hari adalah nanggap debus. Terkadang, pada siang harinya debus dan pada
malam harinya ubrug (Seni Sunda Banyolan/lawakan, kalau di daerah Jawa mungkin
Ketoprak). Seni Ubrug terkikis oleh tradisi nanggap film layar tancap. Tradisi
nanggap Wayang Golek sudah lebih dulu hilang dari peredaran. Tidak terlalu
lama, tradisi nanggap film layar tancap pun terkikis oleh Organ Tunggal atau
Dangdut. Hingga hari ini tradisi nanggap organ tunggal belum tergantikan oleh
tradisi atau seni lainnya, masih eksis. Seiring dengan perubahan dan perkembangan
jaman itulah, lambat laun debus semakin tersingkirkan oleh tradisi-tradisi baru
itu. Kini, saya sendiri tidak setahun sekali bisa melihat seni budaya debus. Namun
sanggar budaya debus itu sendiri tidak pernah mati, karena masih tetap
dipelihara secara turun-temurun. Debus kapan saja bisa dipanggil untuk pentas. Lalu siapa sih, pemain debus itu?
Dahulu, peran jawara yang masih dekat dengan kesaktian adalah permainan debus. Permainan debus ini banyak dilakukan oleh para jawara, yang dianggap sudah memiliki kesaktian yang cukup. Jadi tidak semua jawara dapat melakukan permainan debus, karena bagi yang tidak mampu justru akan mendatangkan bencana atau kecelakaan.
Di Banten ada beberapa macam debus, yakni debus al-madad, surosowan dan langitan. Dinamakan debus al-madad (artinya meminta bantuan atau pertolongan) karena para pemainnya setiap kali melakukan aksinya selalu mengucapkan kata-kata al-madad, yang seolah menggambarkan bahwa tindakan ini didasarkan atas pertolongan dari Allah SWT. Debus al-madad merupakan debus yang paling berat karena untuk melakukan permainan ini khalifahnya (pemimpin group) harus melakukan amalan yang sangat panjang dan berat. Amalan-amalan khalifah debus ini diambil dari tarekat Rifa’iyah atau Qodariyah. Sehingga seseorang yang mendapat ijazah untuk menjadi khalifah dari permainan debus ini adalah mereka yang telah dianggap mampu atau lulus menempuh suatu perjalanan panjang dalam mengamalkan suatu do’a-do’a tertentu, melaksanakan puasa dan meditasi lama.
Dahulu, peran jawara yang masih dekat dengan kesaktian adalah permainan debus. Permainan debus ini banyak dilakukan oleh para jawara, yang dianggap sudah memiliki kesaktian yang cukup. Jadi tidak semua jawara dapat melakukan permainan debus, karena bagi yang tidak mampu justru akan mendatangkan bencana atau kecelakaan.
Di Banten ada beberapa macam debus, yakni debus al-madad, surosowan dan langitan. Dinamakan debus al-madad (artinya meminta bantuan atau pertolongan) karena para pemainnya setiap kali melakukan aksinya selalu mengucapkan kata-kata al-madad, yang seolah menggambarkan bahwa tindakan ini didasarkan atas pertolongan dari Allah SWT. Debus al-madad merupakan debus yang paling berat karena untuk melakukan permainan ini khalifahnya (pemimpin group) harus melakukan amalan yang sangat panjang dan berat. Amalan-amalan khalifah debus ini diambil dari tarekat Rifa’iyah atau Qodariyah. Sehingga seseorang yang mendapat ijazah untuk menjadi khalifah dari permainan debus ini adalah mereka yang telah dianggap mampu atau lulus menempuh suatu perjalanan panjang dalam mengamalkan suatu do’a-do’a tertentu, melaksanakan puasa dan meditasi lama.
Sedangkan,
debus surosowan adalah permainan debus yang tidak memerlukan kemampuan yang
tinggi. Karena itu, permainan debus ini bisa dilakukan oleh para remaja. Nama
“Surosowan” berkaitan dengan nama istana Kesultanan Banten. Nampaknya semenjak
awal debus ini memang ditujukan untuk pertunjukan di Istana Surosowan pada masa
Kesultanan Banten bukan untuk mendapatkan kesaktian. Hal ini berbeda dengan
debus al-madad yang selain dipergunakan untuk pertunjukan juga dipergunakan
untuk kesaktian atau pengobatan.
Adapun,
debus langitan adalah pertunjukan debus yang mempergunakan anak-anak remaja
yang dijadikan obyek sasaran benda-benda tajam tanpa yang bersangkutan merasa
sakit atau menderita luka-luka. Permainan debus langitan ini pun nampaknya
ditujukan hanya untuk permainan belaka, bukan untuk mendapatkan kekebalan tubuh
atau kesaktian.
Namun
pada prakteknya sekarang pertunjukan debus dilakukan secara kolaborasi oleh pemain campuran.
Artinya, pertunjukan debus dilakukan oleh senior (ahlinya, bukan jawara) dan anak-anak atau remaja secara
bergantian. Nampaknya hal ini merupakan tujuan proses regenerasi. Sebab sepengamatan
saya sendiri, mereka yang remaja dan
anak-anak, jika sudah cukup umur untuk melakukan dan mengambil ilmunya, mereka terus
secara bertahap digembleng oleh gurunya. Demikian sedikit ulasan tentang debus,
tentang cara mendapatkan kesaktian dalam bermain debus, silahkan nantikan
postingan berikutnya.
Note : Banyak orang tidak percaya bahwa pemain debus hanya bermain trik, bukan kekebalan. Jika ada yang berpendapat seperti ini sah-sah saja karena disebabkan ketidaktahuannya.
kalo boleh tau, dimana ya gan lokasi salah satu sanggar seni debus yang masih eksis sampai sekarang? terimakasih.
BalasHapusDi dekat rumah saya juga selalu exis. Tiap malam Jumat ada latihan, tiap bulan Mulud ada acara Keceran. Kegiatan manggung sering dilakukan di berbagai acara di mana-mana. Yaitu Padepokan Medal Suci Pimpinan Abah Sakun dan Bpk Janiman. Kp. Nanggerang Desa Mekar Baru Kec Petir Kab Serang (Abah Sakun adalah Pengurus tingkat Provinsi). Beberapa kegiatan debus padepokan ini ada yg sdh sy posting di blog ini dan di youtube. Silahkan ikuti kategori "seni debus banten" di blog ini.
BalasHapus